MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Provinsi Sulsel menggelar Musyawarah Provinsi yang dirangkaikan dengan sumpah profesi tenaga ahli kesahatan lingkungan.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan mengangkat tema Menuju Sumber Daya Profesional di Hotel Sheraton Kota Makassar, Ahad (24/11/2019).
Ketua Panitia, Syamsuddin mengatakan bahwa sebanyak 1.448 orang ahli kesehatan lingkungan dari berbagai daerah yang ada di Sulawesi Selatan hadir dalam kegiatan ini yang juga nanti akan diambil sumpah profesinya.
“Harapan kami selaku panitia mudah-mudahan kegiatan ini berjalan dengan baik, dan HAKLI ke depan harus bangkit dan berkembang,” ungkap Syamsuddin seperti dikutip dari Kabar Makassar.com, Senin (25/11/2019).
Ketua Umum DPD Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (HAKLI),Muhammadong mengatakan bahwa HAKLI juga sebagai upaya membangkitkan kembali kejayaan mereka yang memiliki profesi kesehatan lingkungan.
“Saya memikirkan kesempatan teman-teman yang berprofesi sebagai kesehatan lingkungan yang ada di daerah dan mereka yang hadir hari ini adalah tenaga-tenaga kesehatan lingkungan yang andal dalam membangkitkan kesehatan lingkungan di daerahnya masing-masing,” ungkap Muhammadong dalam sambutannya di hadapan ribuan peserta.
Ia menambahkan, bahwa ia akan terus perjuangkan tunjangan bagi para ahli kesehatan lingkungan, sehingga dapat diharapkan menjadi awal berkembangnya organisasi profesi kesehatan lingkungan yang menjadi tempat bernaung para ahli tersebut.
“Jika ingin besar kita harus ciptakan persatuan, organisasi profesi kesehatan lingkungan hari ini tenggelam maka momen ini diharapkan bisa menjadi awal berkembangnya organisasi profesi kesehatan lingkungan,” tutupnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Bachtiar Baso mengatakan bahwa akan menagih dan menuntut janji Ketua DPD HAKLI dalam hal memperjuangkan tunjangan bagi ahli kesehatan lingkungan.
“Saya akan menuntut apa yang dijanjikan pak ketua tadi, sebab faktor lingkungan memegang peran penting dalam hal stunting dan itu merupakan tanggung jawab dari para Ahli Kesehatan Lingkungan,” jelas Bachtiar Baso.
“Karena faktor kesehatan di dominan 40 persen merupakan faktor lingkungan selebihnya 20 persen dari pelaksana Dinas Kesehatan (Diskes) dan 10 persen merupakan faktor dari Tuhan, maka dari itu saya yakin dan percaya bahwa yang hadir di sini memiliki potensi yang luar biasa,” tandasnya.
Diketahui, sebanyak 1.448 tenaga ahli kesehatan lingkungan dari berbagai daerah yang ada di Sulsel telah mengambil sumpah dan akan mengabdikan diri dalam pelayanan kesehatan lingkungan di masyarakat.(*)
Sumber: KabarMakassar.com
Editor: Dian Muhtadiah Hamna