MAKASSAR, PIJARNEWS.COM — Sudah 13 jam bayi 16 bulan korban peluru nyasar berpuasa akan tetapi peluru yang ada di dalam tubuh bagian atas kemaluanya belum juga diangkat.
Sugeng, warga Jalan Bontoduri 5 Setapak I, Kecamatan Tamalate mengaku sejak jam 5 subuh ia mengantar anaknya, Safeti Saraswati, bayi 16 bulan ke RS Labuang Baji.
Di Labuang Baji, perawat meminta Suriyani (28) ibu dari Safeti untuk tidak memberi susu anaknya lantaran akan ditangani.
Perawat pun sudah masang infus di pergelangan tangan Safeti dan mengambil foto CT Scan bagian yang terkena peluru. Perawat juga sudah mengambil sampel darah Safeti sebanyak tiga kali. Akan tetapi hingga menjelang tengah hari, belum ada tindakan.
Hingga siang sekitar pukul 12.00 Wita, dokter bedah datang dan menemui Sugeng dan istrinya. Dokter mengaku, Safeti tidak bisa ditangani di RS Labuang Baji lantaran alat yang tidak memadai.
Dinas Sosial bersama personel kepolisian yang datang melihat Safeti menyarankan bayi tersebut dipindahkan ke RS Wahidin. Tanpa pikir panjang, Sugeng memindahkan bayinya menggunakan ambulance RS Labuang Baji.
Sugeng berangkat sekitar pukul 14.00 Wita lewat dan tiba di RS Wahidin, Azhar, sekitar pukul 15.00 lewat. Safeti langsung ditangani di UGD RS Wahidin dan sudah dilakukan ST Scan kembali dan pengambilan sampel darah. Kini ia kembali memasuki ruangan foto konvensional di ruang UGD.
“Harapannya, Labuang Baji bisa lebih baik pelayanannya. Dari jam 5 hanya menunggu, sementara ini proyektil ada di dalam anak bayi,” jelas Sugeng sambil menggendong anaknya dengan mata berkaca-kaca, Jumat 2 Februari.
Safeti terkena peluru nyasar di rumahnya di Jalan Bontoduri, Tamalate, Makassar. Kejadian diketahui Jumat 2 Februari, sekitar pukul 05.00 Wita. Saat itu, Safeti sedang tidur dengan orangtuanya di dalam rumah di Jalan Bontoduri Lorong 4.
Tiba- tiba terdengar suara dari atap rumah dan benda jatuh tersebut langsung mengenai Safeti yang sedang tertidur. Saat dilihat ternyata sebuah peluru nyasar sudah mengenai bagian perut bawah safeti.
Seketika, keluarga Safeti membawa anak tersebut ke RS Labuang Baji. Bahkan hingga sore hari ini, diketahui Safeti sudah dipindahkan ke RS Wahidin karena kondisi kritis dengan peluru masih berada di dalam tubuhnya. (ang/asw)