PINRANG, PIJARNEWS.COM — Membangunkan kaum muslimin untuk segera bersantap sahur, dengan cara memainkan alat musik telah lama dikenal di Indonesia, termasuk di Kabupaten Pinrang. Dalam perkembangannya, kegiatan yang awalnya disebut ‘Mattudda’ itu kini lazim dikenal dengan nama Musik Patrol.
Salah satu komunitas musik patrol di Pinrang adalah Alhidayah Abbanuang, di Desa Lerang, Pinrang. Meski awalnya tidak terkoordinir, namun sejak awal terbentuk komunitas ini telah berusia sekira 20 tahun. Pada awalnya, hanya terdiri dari para pemuda kampung. Namun lambat laun, anak-anak SD hingga remaja pun ikut bergabung. Satu tim musik patrol beranggotakan sekira 10-17 orang. Mereka berkeliling kampung mulai pukul 02.00 wita.
“Sudah ratusan anak-anak kita bina sejak 20 tahun terakhir. Daripada mereka melakukan hal-hal negatif, kita salurkan agresifitas anak-anak dan remaja ini dengan bergabung disini,” urai Harum, pembina Alhidayah.
Alat yang digunakan masih terbilang tradisional. Hanya menggunakan gendang, drum bekas, besi yang dibentuk dan bambu. Bahkan pada awal terbentuk, hanya menggunakan kertas semen dan kaleng bekas untuk dipukul.
“Sekarang kita bina serius. Sering ikut panggilan lomba dan juara. Uang hadiahnya kita belikan alat musik. Kita berharap komunitas ini bisa terus bertahan hingga generasi-generasi yang akan datang,” tandasnya. (mp3/ris)