MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Perayaan Imlek selalu ditunggu oleh seluruh umat Khonghucu dan masyarakat Tionghoa. Disamping waktu berdoa, biasanya Imlek juga diisi dengan atraksi Barongsai yang meriah.
Nah, ternyata dalam setiap perayaan Imlek ada tradisi dan kepercayaan bagi sebagian etnis Tionghoa.
Dilansir dari detik.com, ada beberapa tradisi ataupun kepercayaan yang masih ada saat perayaan Imlek.
Ini dia 5 tradisi etnis Tionghoa saat perayaan Imlek:
- Bersujud Sambil Menyuguhkan Teh
Dalam tradisi etnis Tionghoa, biasanya hari pertama Imlek dijadikan ajang untuk saling bermaaf-maafan.Umat Tionghoa akan melakukan ritual sujud kepada orang tua sambil menyuguhkan teh dan meminta maaf. Diartikan teh ini sebagai bentuk ketulusan.
2. Tidak Boleh Keramas
Dalam kepercayaan etnis Tionghoa, ternyata pada hari pertama Imlek dilarang mencuci rambut atau keramas. Dipercaya, mencuci rambut dapat merontokkan rezeki.Orang Tionghoa percaya bahwa hari pertama Imlek tidak boleh keramas karena bisa melunturkan rezeki. Rambut identik dengan rezeki, makanya kebanyakan mereka akan keramas pada malam sebelum perayaan Imlek.
3. Dilarang Memecahkan Barang
Ada kepercayaan etnis Tionghoa saat Imlek yang tidak boleh dilakukan, yaitu memecahkan barang saat hari pertama Imlek.Dalam kepercayaan etnis Tionghoa, apabila ada barang pecah ditakutkan akan terjadi kesialan. Barang pecah ini dapat diartikan dengan kericuhan yang dinilai merusak suasana.
Maka dari itu, pada H-1, etnis Tionghoa sudah melakukan bersih-bersih sehingga tidak ada barang yang mudah pecah terletak sembarangan saat perayaan Imlek.
4. Sampah Disimpan ke Rumah
Etnis Tionghoa biasanya akan melakukan bersih-bersih secara keseluruhan pada H-1 Imlek. Jika diperhatikan, jarang pemilik rumah menyapu pada saat Imlek.Diketahui, bersih-bersih rumah sebelum Imlek akan membuang energi negatif di dalam rumah dan arti kebersamaan.
Berdasarkan kepercayaan, menyapu pada saat hari Imlek akan menyapu kebaikan dan keberuntungan keluar, makanya sampah akan disimpan dahulu di dalam rumah saat hari pertama.
5. Pembagian Angpao
Imlek biasanya lekat dengan pemberian angpao. Namun, pembagi angpao disarankan bagi yang sudah menikah, sehingga belum ada kewajiban memberi angpao jika belum menikah, walaupun sudah bekerja.Makna tersebut diketahui bagi pemberi angpao artinya sudah mapan dan di usia yang sudah menikah. Apabila sudah menikah, dianggap sudah mapan, begitupun sebaliknya. (*)
Sumber: detik.com
Editor: Dian Muhtadiah Hamna