PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Puluhan penjual pasar senggol mendatangi Kantor DPRD Kota Parepare. Mereka datang menyampaikan keluhannya sebab sudah 50 hari lamanya, mereka tidak berjualan dan tak memiliki pemasukan.
Seperti yang dikatakan Ketua Kerukunan Pasar (KKP) Senggol, Amiruddin Laita. Ia mengatakan, selama ini mereka telah mengikuti imbauan tidak berjualan. Sementara, mereka tidak mendapat solusi tepat dari pemerintah untuk memenuhi kebutuhan hidup.
“Kami sudah minta ingin dipertemukan dengan pemerintah membahas persoalan ini. Tapi sampai sekarang, kami belum pernah ketemu. Makanya kami datang kesini agar bisa dipertemukan,” jelas Amiruddin (14/05/2020).
Maksud mereka ingin dipertemukan, lanjut Amiruddin, meminta kebijakan agar diberi izin berjualan di akhir ramadan. Sebab, di 10 malam terakhir ramadan adalah waktu yang sangat ditunggu para pedagang khususnya di pasar Senggol.
Jika aspirasi mereka disetujui, sambung dia, mereka juga siap menerapkan protokol kesehatan sesuai standar penanganan Covid-19.
“Kami juga faham mengenai kondisi saat ini. Tapi disisi lain, kita juga mau mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jika kami diizinkan, tentu kami akan patuhi aturan sesuai standar pencegahan virus corona,” ujarnya.
Menanggapi itu, Ketua Komisi III DPRD Parepare, Rudy Najamuddin yang menerima aspirasi pendagang, akan memfasilitasi aspirasi KKP Senggol untuk disampaikan ke Gugus Tugas Penangangan Covid-19 Pemkot Parepare.
“Kami akan bersurat ke gugus, menyampaikan aspirasi dari para pedagang. Kita rekomendasikan agar, pedagang di pasar Senggol bisa diberi kesempatan untuk berjualan. Tentu jika diizinkan harus ada pengaturan sesuai standar. Karena ini persoalan kemanusiaan. Persoalan perut,” ujar Rudy.
Sekadar diketahui, kedatangan pedagang pasar Senggol, diterima oleh Ketua Komisi III, Rudy Najamuddin bersama Ketua Komisi I Kaharuddin Kadir, didampingi anggota Komisi III, Yasser Latief dan Andi Fudail(*)
Reporter : Mulyadi Ma’ruf