MAKASSAR, PIJARNEWS.COM — Sebanyak 97 anggota dari 150 anggota Dewan Pengurus Daerah (DPD) Pengembang Indonesia (PI) Sulsel sudah terdaftar di Sistem Informasi dan Registrasi Pengembang Kementerian PUPR. Hal tersebut diungkapkan Ketua DPD PI Sulsel, Yasser Latief, saat syukuran masuk kantor baru di Komplek Lily, Panakukkang, Makassar, Rabu (07/02/2018).
Meski baru sekitar lima bulan berdiri di Sulsel, namun anggotanya sudah tersebar di seluruh daerah di Sulsel. Dalam menjalankan aktivitasnya, PI juga sudah bermitra sedikitnya 40 bank di Indonesia, termasuk seluruh pelat merah.
Acara ini dihadiri para anggota PI dan mitra. Tampak hadir dari pihak perbankan seperti kanwil BTN, BNI, Mandiri, Bank Sulselbar, Bank BKE, Bank BRI, Bank Artha Graha dan lainnya. Juga hadir Ketua Ikatan Notaris Indonesia, Hustam Husain, SH, MKn, dan sejumlah notaris yang selama ini menjadi mitra PI.
Hadir juga Dewan Pengurus Pusat diwakili oleh M Rais Najamuddin yang juga Wakil Sekjen DPP PI.
Menurut Yasser, PI Sulsel di tahun 2018 akan membangun rumah subsidi sekira 14.800 unit di atas lahan seluas 246 hektare.
Jumlah ini telah dilaporkan ke pihak kementerian PUPR di Jakarta. Per tahun 2018 ini, PUPR mengharuskan tiap asosiasi pengembang yang bergerak di rumah subsidi mendaftarkan rencana kerjanya. ” Bukan hanya soal angka yang dilaporkan tapi sudah harus lengkap dengan nama perumahan, lokasi, serta semua izin-izin yang dibutuhkan,” kata Yasser.
Selain itu, juga telah dilaporkan ke kementerian PUPR soal ready stock unit rumah subsisi yang dimiliki oleh para anggota PI.
Hingga Februari 2018, tercatat 1.175 unit rumah subsidi yang sudah selesai dibangun dan sedang dipasarkan. Rumah-rumah ini tersebar di seluruh Sulsel bahkan ada di Sulbar.
Rumah yang sedang dipasarkan itu ada di wilayah Maminasata, Ajatapareng, Luwu Raya, Bosowasi, hingga Bulukumba, Bantaeng dan Jeneponto.
Rais yang mewakili DPP PI memuji kinerja PI Sulsel. “Salut buat teman-teman di Sulsel yang sangat kompak. Sulsel sudah memenuhi seluruh syarat sebagai asosiasi yang profesional,” katanya.
Pengembang Indonesia, kata Yasser, berupaya lebih mengedepankan kualitas pengembang ketimbang kuantitas dlm merekrut anggota. Oleh karena itu mereka yang ingin bergabung di PI harus mendapat rekomendasi dari dua orang pengurus. (rls/alf)