PAREPARE, PIJARNEWS.COM – Mengurangi limbah ampas kopi dari Warung Kopi (Warkop) yang kian menjamur, menjadi salah satu pemicu para pemuda kota cinta Habibie dan Ainun julukan kota Parepare, untuk membuat inovasi baru berupa pembuatan briket dari ampas kopi.
Pembuatan briket tersebut merupakan kolaborasi lembaga pemuda Kota Parepare yang tergabung dari berbagai lembaga diantaranya Universitas Muhammadiyah Parepare (Umpar) Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Feb), Aisyiyah Kota Parepare, PDPM Kota Parepare, Ismi Kota Parepare dan ICMI Muda Kota Parepare.
Kegiatan itu dimulai sejak November 2022 lalu hingga Maret 2023 dengan melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) selama 3 hingga 6 bulan, memperkenalkan briket kepada masyarakat melalui sosialisasi hingga tahap produksi.
“Sejak bulan 11 tahun 2022,
tahapannya mulai sosialisasi hingga produksi,” ungkap Penanggung Jawab PKM Yusran Bachtiar, kepada pijarnews.com, Jumat (31/3/2023).
Untuk diketahui Briket adalah sebuah blok bahan yang dapat dibakar yang digunakan sebagai bahan bakar untuk memulai dan mempertahankan nyala api. Briket yang paling umum digunakan adalah briket batu bara, briket arang, briket gambut, dan briket biomassa.
Yusran menjelaskan pembuatan briket dari ampas kopi tidaklah begitu sulit. Sebab bahan bakunya mudah didapatkan.
“Proses penjemuran selama 5 sampai 10 hari ini dilakukan agar kadar air yang terkandung pada ampas kopi tersebut hilang, selanjutnya dilakukan proses pembuatan adonan dengan mencampurkan ampas kopi dan kanji/air sisa pencucian beras dengan takaran 8 : 2,” jelasnya.
“Kemudian mencetak adonan dengan menggunakan cetakan yang tersedia, selajutnya adonan yang sudah dibentuk lalu di keringkan dengan dua alternatif cara boleh dijemur hingga kering, dan cara kedua dengan proses openisasi,” rincinya.
Yusran mengungkap bahwa briket yang dibuat dari ampas kopi memiliki aroma khas kopi namun tipis dan tidak merusak rasa ketika digunakan untuk membakar.
“Ada aroma khasnya tapi tipis seperti dengan arang kayu juga memiliki aroma kayu namun tipis, ketika dipakai membakar ikan, sate dan lainnya dapat memperkaya cita rasa makanan,” pungkasnya.
Diberita sebelumnya, Yusran mengatakan riset ini bermula diadakan adanya kecenderungan masyarakat menyukai kopi dan warung kopi (warkop) yang menjamur di Kota Parepare.
Menurutnya banyaknya warkop di Kota Cinta Habibie Ainun ini julukan dari Kota Parepare, pastinya memproduksi limbah ampas kopi yang tidak sedikit maka dari itu dapat mencemari lingkungan sekitar.
“Kecemasan ini menciptakan sebuah riset bagi tim yang kemudian di implementasikan dengan PKM (Pengabdian kepada masyarakat),” ucap dia.
Diharapkannya pembuatan Briket berbahan baku ampas kopi dapat menjadi salah satu solusi selain itu bisa meningkatkan kelestarian lingkungan.
Selain itu dia berharap pembuatan briket itu dapat bernilai ekonomis serta menciptakan potensi bisnis bagi mitra dalam hal ini panti asuhan abadi aisyiyah.(*)
Reporter: Faizal Lupphy