MAKASSAR, PIJARNEWS.COM — Siapa sangka putra asal Lappa Riaja, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan bisa lulus di dua Universitas Terbaik di dunia. Itu dibuktikan oleh Edysul Isdar, mahasiswa lulusan sarjana Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM).
Edysul viral di media sosial melalui akun official tiktok UINAM. Saat itu, Rektor UINAM, Prof Hamdan Juhannis, P.hd memperkenalkan Edysul di dihadapan tamu undangan dan peserta wisuda, pada Rabu (10/5/2023).
Dalam video tersebut, penulis Buku Melawan Takdir itu mengaku minder dan iri terhadap Edysul. Meski dirinya pernah kuliah di luar negeri, namun ia mengaku memimpikan kuliah di Harvard University.
“Meski saya sudah jadi guru besar dan pernah kuliah S2 dan S3 di luar negeri, tapi saya sebenarnya memimpikan seperti Edysul,” ungkap Hamdan dihadapan para hadirin.
Ia juga menyampaikan bahwa Edysul yang merupakan mahasiswa Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi UINAM itu lulus di dua universitas terbaik dunia yakni Harvard University dan Stanford University.
“Edysul, kamu menjadi mimpi bagi semua anak muda. Khususnya para wisudawan dan wisudawati yang hadir hari ini,” ucapnya.
Baginya, UINAM bangga memiliki alumni seperti Edysul. “Edysul merupakan contoh terbaik dari mimpi kita semua. Edysul merupakan wakil dari UINAM,” tuturnya sambil menepuk pundak Edysul.
Kepada PIJARNEWS.COM, Edysul mengaku bersyukur dan bangga atas pencapaian yang diraihnya itu.
“Kalau saya sendiri sangat bersyukur dan sangat senang, karena kemarin itu saya tidak pernah terpikirkan lulus di dua kampus ini,” ungkap Edysul saat dihubungi melalui telepon, Kamis (10/5/2023).
Putra asal Lappariaja, Bone itu mengaku tidak menyangka bisa ditawari oleh dua kampus besar dunia itu.
Meski sempat terbesit ingin kuliah di luar negeri namun dirinya pernah mengaku tidak layak untuk jadi mahasiswa dari dua universitas dengan seleksi yang ketat itu.
“Sebenarnya waktu maba itu, saya punya keinginan kuliah di luar negeri tapi tidak pernah kepikiran untuk kuliah di Harvard. Sebab Harvard itu kampus yang sangat luar biasa dan menurut saya waktu itu saya belum pantas masuk di sana,” imbuhnya.
Edysul lahir dari keluarga sederhana dengan tujuh bersaudara. Ayahnya telah meninggal dunia tahun 2014 lalu. Sedangkan ibunya kini berwirausaha di Jayapura sejak tahun 2015. Saat wisuda, ibunda Edysul hadir menyaksikan acara sakral tersebut. Terlebih, Edysul dipanggil ke atas podium oleh Rektor UINAM.
Kini, Edysul belum memastikan tempat kuliahnya di luar negeri tersebut. “Saya berkeinginan kuliah di Harvard, tapi masih harus melakukan pengurusan beasiswa. Sedangkan di
Stanford, saya sudah lulus di kampus lengkap dengan beasiswanya,” tutup Edysul.
Dikutip dari wikipedia,
Universitas Harvard adalah perguruan tinggi di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat dan anggota Ivy League. Universitas ini merupakan salah satu universitas terbaik dunia.
Sedangkan, Leland Stanford Junior University atau dikenal sebutan Universitas Stanford merupakan salah satu universitas yang terletak sekira 60 kilometer di tenggara San Francisco dan sekira 30 km di timur laut San Jose.
Bagaimana trik belajar Edysul sehingga bisa mendapat tawaran kuliah di dua kampus terbaik dunia tersebut? Nantikan lanjutan tulisan ini. (*)
Reporter : Sucipto Al-Muhaimin