OPINI-Pemuda atau mahasiswa sekarang ini harus mencontoh seorang anak muda yang berasal dari Lampung, yang bernama Bima Yudho Saputro. Seorang Tiktokers sekaligus mahasiswa yang berkuliah di Australia. Melihat bagaimana seorang anak muda yang berani mengkritisi pejabat publik dalam hal ini pemerintahan Lampung itu sendiri yang membangun infrastruktur tidak memadai.
Dalam video yang diunggah di Tiktok, Bima mengutarakan kekecewaannya terhadap pemerintah Lampung yang dinilai tidak ada kemajuan. Tapi sayang, bukannya mewadahi aspirasi dari Bima, justru ada oknum yang tersinggung dengan apa yang diutarakan Bima dan melaporkannya ke kepolisian. Namun disamping itu, Bima juga mendapat dukungan dari banyak pihak salah satunya adalah LBH Lampung yang menilai bahwa dengan adanya laporan semacam itu, justru akan mencederai demokrasi Lampung itu sendiri.
Kritikan yang disampaikan oleh Bima melalui media sosial tersebutpun akhirnya sampai ke Presiden Jokowi atau pemerintah pusat dan memutuskan untuk turun langsung melihat seperti apa keadaan di Lampung . Presiden Jokowi didampangi oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Gubernur Lampung Arinal Djunaedi.
Video rombongan Presiden Jokowi dalam kunjungannya ke Lampung sempat viral di media sosial. Dalam videonya terlihat mobil yang digunakan Presiden Jokowi kesulitan melewati jalan di Lampung, karena jalan yang berlubang dan digenangi air. Terlihat dalam video itu Jokowi menyindir Gubernur Lampung dengan mengatakan “Jalannya mulus, enak dan dinikmati sampai pak Zul (Menteri Perdagangan) tertidur sayapun ikut tertidur”, ujar presiden Jokowi saat wawancara.
Presiden Jokowi mengatakan perbaikan jalan yang rusak akan diambil alih oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR), Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa “Tahun ini pemerintah pusat khusus untuk Lampung akan mengucurkan anggaran kurang lebih 800 milyar untuk lima belas ruas jalan termasuk jalan yang saat itu dilalui presiden Jokowi “.
Kritikan yang disampaikan Bima tentu akan berdampak baik pada kemajuan infrastruktur dan pembangunan lainnya yang ada di Indonesia khususnya Lampung itu sendiri.
Indonesia memang butuh pemuda seperti Bima yang berani bersuara, menjadikan media sosial sebagai wadah menyampaikan aspirasi dan keresahan yang dirasakan oleh rakyat. Tidak hanya menjadikan media sosial sebagai tempat mencari sensasi, eksistensi dan hal negatif yang sama sekali tidak bermanfaat, namun juga memperlihatkan bagaimana kecintaan dan kepeduliannya terhadap masyarakat Indonesia khususnya apa yang terjadi di Lampung. Media memang sangat berpengaruh besar terhadap anak muda pada saat ini.
Namun dengan adanya sosok pemuda seperti Bima tentu dapat menjadi motivasi bagi para mahasiswa/pemuda di Indonesia untuk berani mengambil langkah dalam mengkritisi apa yang salah dalam pemerintahan dengan memanfaatkan media sosial. Media sosial sangatlah efektif untuk menyampaikan aspirasi, sebab penyampaian informasinya sangat cepat dan mudah sampai ke pemerintah pusat.
Akan tetapi, mengkritisi sesuatu hal, perlu memperhatikan tutur kata yang ingin disampaikan. Agar tidak menyerang secara personal, karena itu tidak mencerminkan jiwa seorang pengkritik yang beretika. Seperti halnya yang disampaikan oleh Bima dalam videonya yang sempat viral, ia menyebut Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri sebagai janda yang pada akhirnya Bima mendapat nasehat dari orang tuanya. Sebab, pernyataan tersebut dinilai kurang sopan.
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa Indonesia memang membutuhkan seorang pemuda yang kritis, mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi dan cinta terhadap negaranya. Bima tentu bisa menjadi sosok pemuda yang dapat dicontoh oleh pemuda-pemuda di Indonesia dalam mengkritik pemerintah. Tapi, perlu memperhatikan tutur bahasa yang baik dan sopan.
“Diam itu emas ketika diam mu bijak, namun bersuaralah ketika diam mu diinjak”
Jangan takut untuk bersuara untuk Indonesia yang lebih maju. (*)
Opini yang dipublikasikan di media online ini menjadi tanggung jawab penulis secara pribadi. PIJARNEWS.COM tidak bertanggung jawab atas persoalan hukum yang muncul atas tulisan yang dipublikasikan.