PINRANG, PIJARNEWS.COM–Akibat fenomena tanah bergerak di Dusun Rante Poton, Desa Suppirang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menetapkan wilayah tersebut sebagai zona merah dan zona rawan atau terdampak.
Kepala BPBD Kabupaten Pinrang, Rommy menyebutkan sebanyak 45 KK yang berada di zona merah, 49 KK zona rawan atau terdampak, sehingga total 94 KK yang akan direlokasikan.
Diketahui warga yang berada di zona merah, 10 KK diantaranya telah melakukan relokasi mandiri. Namun dari 10 KK tersebut, 3 KK masuk dalam kategori pindah swadaya atau pindah mandiri sedangkan 7 diantaranya masuk dalam kategori pengungsian mandiri.
Adapun yang dimaksud pengungsian mandir itu kata Rommy yakni warga yang mengungsi di rumah kebunnya masing-masing.
“Pengungsian ini tidak dilakukan seperti di dataran rendah tapi yang dilakukan adalah mengungsi di rumah-rumah kebun masing-masing,” terangnya.
Sementara, pindah mandiri itu yang dimaksud adalah warga yang terdampak kemudian pindah ke rumah aman seperti rumah keluarga atau kerabat masing-masing.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, lahan relokasi yang akan disiapkan seluas 4-6 hektar, namun dari pihak BPBD belum melakukan kroscek lebih lanjut terkait lahan yang disiapkan itu.
“Ini belum kami validasi dan kroscek lebih lanjut, tapi nanti kita lakukan itu segera,” tuturnya.
Kendati demikian beberapa masyarakat masih ngotot untuk tinggal di rumah masing-masing.
Salah seorang warga setempat, Bernadus Berti mengaku masih tinggal di rumahnya, meski rumahnya menjadi salah satu bagian terdampak fenomena tanah bergerak.
Bernadus menyebutkan sebanyak 5 titik di tanah rumahnya yang mengalami retak akibat fenomena tanah bergerak itu.
“Ada lima titik retak di tanah rumah saya dan itu terjadi disepanjang kawasan tanah milik saya,” ucap Bernardus kepada Pijarnews.com. Ahad, (25/6/2023).
Sempat mengungsi, namun kini kembali lagi sebab lahan relokasi yang telah ditunjuk belum siap untuk digunakan.
“Dulu waktu parah-parahnya tahun lalu sempat mengungsi selama tiga bulan,” tuturnya.
Terlihat Bernadus, hingga saat ini bersama dengan keluarganya masih menetap di rumah yang terdampak fenomena tanah bergerak itu.
Bernadus pun berharap bantuan dari pemerintah terhadap lahan relokasi agar segera dipersiapkan. Dirinya mengaku siap pindah jika lahan sudah disiapkan oleh pemerintah.
“Iya saya akan pindah kalau ada bantuan dari pemerintah,” tegasnya.
Reporter : Sucipto Al-Muhaimin