PAREPARE, PIJARNEWS.COM – Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam resmi mengumumkan calon penerima Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) beasiswa Non Gelar Mosma 2023. Pengumuman itu dikeluarkan di Jakarta, Selasa (18/7/2023) dan ditandatangani oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ahmad Zainul Hamdi.
Ada 124 calon penerima beasiswa Mosma 2023 yang dinyatakan lulus, salah satunya Mahasiswa IAIN Parepare, Muhammad Raehan Zaky. Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam (BKI) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (Fuad) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare itu lulus di University of Rochester, Amerika.
Saat dikonfirmasi Pijarnews.com, Kamis (20/7/2023) Raehan, mengatakan dirinya menganggap kelulusannya itu adalah suatu tanggung jawab.
“Program ini adalah tugas membawa nama instansi dan lembaga. Hasil itu berkat keberkahan orang-orang yang mendo’akan saya. Baik dari orang tua maupun bimbingan dari UPT Bahasa IAIN Parepare,” ujar mahasiswa semester empat itu.
Raehan yang juga Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) BKI itu berharap, dirinya lebih konsisten pada hal baik yang selalu ditetapkan untuknya.
“Untuk teman-teman pastinya saya ingin menggugah subjektivitasnya untuk lebih mementingkan doa dan keberkahan. Aspek itu pasti memberikan opsi terbaik ke depannya, serta tetap berproses, juga berkonsultasi pada orang yang tepat,” kata anak dari Muhammad Amin dan Hasmawati itu.
Mahasiswa asal Desa Punnia, Kecamatan Mattirobulu, Kabupaten Pinrang itu mengungkapkan, dirinya dapat lulus karena persiapan yang matang dan bimbingan dari UPT Bahasa IAIN Parepare.
“Tentunya perlu persiapan matang. Sebelum wawancara, saya belajar dari kegagalan program sebelumnya. Juga selalu dibimbing oleh UPT Bahasa hingga kelulusan selalu didorong oleh mereka,” ujar anak bungsu dari dua bersaudara itu.
Dikutip dari beasiswa.kemenag.go id, beasiswa Non Gelar MoRA Overseas Student Mobility Awards (MOSMA) dari Kemenag merupakan salah satu program implementasi Kurikulum Merdeka dalam bentuk program mobilitas fisik yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di perguruan tinggi luar negeri.
Program ini berlangsung selama satu semester dengan durasi maksimal enam bulan. Melalui program ini mahasiswa mendapatkan kredit yang dapat dikonversi ke dalam SKS (Satuan Kredit Semester) di kampus asal.
Melalui program ini diharapkan mahasiswa dapat memiliki pengalaman kuliah di perguruan tinggi luar negeri, sehingga dapat meningkatkan wawasan berpikir keilmuan, bersikap terbuka, beradaptasi dengan kultur perkuliahan maupun kehidupan kampus berskala internasional, serta merasakan besarnya potensi Indonesia di kancah internasional.
Ini juga bertujuan untuk memotivasi diri melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, baik melalui beasiswa maupun mandiri, dengan kebangaan diri sebagai bangsa Indonesia.
Terpisah, Ketua Prodi BKI IAIN Parepare Emilia Mustary mengaku bersyukur dan bangga dengan kelulusan Raehan. “Sepertinya bukan hanya kebanggaan Prodi BKI tapi juga bagi seluruh civitas akademika IAIN Parepare, karena menjadi satu-satunya peserta yang lulus beasiswa tersebut. Apalagi beasiswa bergensi, terlebih Raehan bukan berasal dari Prodi Tadris Bahasa Inggris di mana kemampuan Bahasa Inggris dari mahasiswa dari Tadris Bahasa Inggris tentunya lebih menonjol dibandingkan mahasiswa dari Prodi lain,” katanya.
Emilia Mustary pun berpesan, sebagai mahasiswa IAIN Parepare wajib menjaga nama baik institusi serta memperbanyak riset atau mencari tahu kondisi masyarakat dan perkuliahan pada kampus yang akan dituju, agar lebih siap dan matang.
“Karena dia akan menjalani kehidupan sebagai mahasiswa selama satu semester di tempat yang sangat jauh berbeda dari segi agama, budaya, karakter masyarakat, bahasa dan lain-lain,” pesannya.
Lebih lanjut, Emilia Mustary berucap bahwa Raehan juga diharapkan mampu menyerap berbagai pelajaran dan pengalaman selama di negara tujuan agar bisa dibagikan kepada teman-teman maupun adik-adik junior di kampus IAIN Parepare.
“Satu hal lagi, semoga Raehan dapat menjadi duta moderasi beragama, di mana pun dia berada dan tetap rendah hati dengan capaian prestasinya saat ini,” tambahnya.
Emilia Mustary mengungkapkan, Raehan mahasiswa yang memiliki potensi akademik yang besar dan didukung oleh sikap yang santun serta tidak cepat putus asa.
“Namun ia masih perlu melatih kepercayaan diri agar lebih positif dalam pengelolaan diri,” tandasnya.
“Ucapan terima kasih selaku ketua Prodi kami sampaikan khusus kepada Kepala UPT Bahasa Nurhamdah yang tidak henti-hentinya memberikan support kepada mahasiswa baik secara langsung maupun melalui program-program pembinaan bahasa yang digagas UPT Bahasa serta pihak pimpinan Fuad, kepala Pusat Pengembangan Mutu Karier Mahasiswa dan alumni LPM, dosen-dosen BKI dan rektor serta seluruh pihak lainnya,” tutup Emilia Mustary. (adv-why/dn)