SIDRAP, PIJARNEWS.COM–Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang) bersama Center for Digital and Global Studies (CERDIGS) menyelenggarakan Kuliah Tamu Good Governance di Sektor Energi dalam Mempercepat Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) secara daring, Sabtu (29/7/2023)
UMS Rappang dan CERDIGS menghadirkan Satya Hangga Yudha Widya Putra, B.A. (Hons.), M.Sc. yang merupakan Co-Founder of the Indonesian Energy & Environmental Institute (IE2I) dan Sekretaris Jenderal Organisasi Penerima Beasiswa LPDP / Mata Garuda 4.0.
Satya Hangga Yudha W. P. dalam Kuliah Tamu menjelaskan Indonesia ada target untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 namun ini penuh tantangan dikarenakan kita belum mengalami peak carbon emission.
“Untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE), kita dapat mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK), serta menerapkan carbon tax & trading, Co-Firing PLTU dengan EBT, retirement PLTU, mengembangkan kendaraan listrik, meningkatkan pemanfaatan listrik pada rumah tangga dan industri, dan memanfaatkan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS),” ungkap Hangga.
Hangga menambahkan sampai saat ini realisasi penurunan emisi karbon sudah melampaui target-target kita serta lembaga Eksekutif dan Legislatif memperlihatkan keseriusan dalam mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan akan adanya UU EBT.
“Potensi kita di sektor EBT lebih dari 400 GW, tetapi kita harus memastikan harganya kompetitif dan semua elemen masyarakat bisa mendapatkan akses,” jelas Hangga yang juga Presiden Indonesian MSU Alumni Association.
Hangga juga memaparkan bahwa Indonesia adalah negara yang berbasis bahan bakar fosil (BBF) dimana mayoritas sumber energi kita berasal dari BBF (86%) sedangkan EBT ada di 14%.
“Namun, yang membedakan antara BBF sekarang dan BBF 20-30 tahun yang lalu adalah BBF sekarang menjadi mesin penggerak ekonomi atau an engine of economic growth dan bukan lagi penghasil pendapatan negara atau net revenue generator,” ungkap Hangga yang juga menjadi pengurus dalam Masyarakat Energi Biomassa Indonesia.
Dr. Andi Sinrang, M.Si. selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Good Governance dan Dosen Magister Administrasi Publik, UMS Rappang mengungkapkan bahwa kuliah tamu ini bertujuan memberikan tambahan materi dari Praktisi di bidang yang terkait dengan upaya mendorong kemajuan bangsa.
“Hal ini juga bersesuaian dengan amanat dari Program Merdeka Belajar, Kampus Merdeka dari Kemdikbudristekdikti RI, serta mendukung pencapaian visi UMS Rappang yakni The Digital Entrepreneurship University,” ungkap Andi Sinrang yang juga Ketua Panitia Pengarah Kuliah Tamu.
Sementara itu, Achmad Zulfikar, Direktur Eksekutif Center for Digital and Global Studies menyambut baik kerja sama dengan UMS Rappang untuk bersama-sama mewujudkan tujuan pembangunan nasional serta tujuan pembangunan berkelanjutan (global).
“Indonesia sebagai negara penduduk terbesar keempat di dunia dan pernah menjabat sebagai Presidensi G20 tahun 2022 serta saat ini menjabat Keketuaan ASEAN 2023 memiliki peran sentral sebagai pemimpin regional dan global untuk memastikan tujuan pembangunan di tingkat nasional, regional dan global dapat harmonis dan berorientasi pelestarian lingkungan dan upaya bersama menjaga planet Bumi kita,” ungkap Azkar yang juga Ketua Panitia Pelaksana Kuliah Tamu dan Pengurus Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (KAUMY) Sulsel. (rls)