BARRU, PIJARNEWS.COM – Gegara ingin memperbesar alat vitanya, tujuh pemuda asal Kecamatan Pujananting Barru terpaksa harus dirawat dan menjalani operasi bedah di RSUD Barru.
Dokter yang menangani, dr Suriadi Nurdin mengatakan, praktik memperbesar alat kelamin ini diduga sudah dilakukan ke tujuh pemuda tersebut sekitar satu tahun lalu. Namun baru diperiksakan setelah alat vital mereka terinfeksi dan mengalami pembengkakan.
“Ketujuh pemuda tersebut menyuntik alat vitalnya menggunakan minyak kemiri, dengan tujuan menambah kepercayaan diri. Padahal apa yang dilakukan itu sebenarnya tindakan ilegal dan membahayakan dirinya sendiri,” kata Suriadi kepada PIJAR. Rabu 16/8.
Dia menjelaskan, dampak terburuk dari praktik memperbesar alat vital ini yakni memicu kanker kelamin jika saja terlambat diperiksakan.
“Jika terlambat ditangani, potensi terburuk yang bisa terjadi adalah kanker kelamin. Apalagi kondisi pasien sebelum diperiksakan ke Rumah Sakit itu sudah mengalami peradangan sampai pembuluh darah,” jelasnya.
Meski demikian, kondisi terakhir pasien saat ini sudah membaik dan mereka pun kini dirawat jalan.
Suriadi mengimbau kepada seluruh masyarakat agar kasus ini tidak terulang. Sebab cara yang ditempuh para pemuda itu karena adanya pengaruh kelompok.
“Kejadian ini sebenarnya dipicu karena kurangnya pengetahuan medis. Untuk itu jangan mudah percaya kepada orang yang tidak berkompeten melakukan tindakan praktik non medis,” tutupnya. (fdy/ris)