OPINI-Tanaman kelor salah satu tanaman asli Indonesia, kebanyakan dari kita menganggap kelor sebagai tanaman yang memiliki nilai mistis. Belum banyak yang mengetahui bahwa kelor memberikan manfaat dan bergizi tinggi, bahkan ada yang mengatakan bahwa tanaman kelor merupakan superfood di masa depan.
Masyarakat Sulawesi Selatan telah mengenal daun kelor sejak zaman dahulu kala. Daun kelor salah satu jenis sayuran yang menjadi hasil pertanian unggul di Sulawesi Selatan. Daun kelor mempunyai banyak manfaat yang luar biasa. Daun kelor memang berukuran kecil namun memiliki sejuta manfaat bagi kesehatan, seperti meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan kadar gula darah, antioksidan, antiinflamasi, mendukung kesehatan pencernaan dan mengurangi resiko penyakit jantung. Daun kelor juga memiliki manfaat kesehatan yang besar karena mengandung nutrisi penting seperti protein, vitamin, mineral, dan antioksidan. Pemanfaatan daun kelor lokal sebagai pangan dapat mendukung ketahanan pangan lokal dan perekonomian masyarakat setempat.
Daun kelor sebagai pangan lokal mempunyai beberapa manfaat. Pertama, daun kelor mudah ditemukan di daerah kita dan mudah tumbuh, ini menjadikannya pilihan yang ekonomis dan ramah lingkungan. Kedua, daun kelor dapat menjadi sumber pangan berkelanjutan dan dapat digunakan secara sempurna dalam memasak berbagai jenis makanan seperti kerupuk, sayuran, atau sebagai bahan tambahan pada sup dan jus. Pengembangan budidaya daun kelor dapat memberikan peluang usaha kepada masyarakat lokal sehingga meningkatkan perekonomian.
Pemanfaatan pangan lokal di Makassar mempunyai kemampuan besar untuk tingkatkan kesejahteraan warga setempat. Dengan menggunakan pangan lokal, kita bisa menunjang para petani serta produsen lokal, peningkatan perekonomian masyarakat, serta mengurangi ketergantungan pada impor pangan. Tidak hanya itu, pemanfaatan pangan lokal juga bisa menguatkan keberlanjutan lingkungan serta mempromosikan keanekaragaman pangan.
Menurut Gubernur Sulsel Sudirman Sulaiman, pemanfaatan pangan lokal sangat penting untuk meningkatkan ketahanan pangan di daerah. Gubernur Sulsel juga menyampaikan, pemanfaatan pangan lokal dapat dilakukan dengan melakukan diversifikasi bahan lokal dan optimalisasi pemanfaatan pangan lokal di lahan pekarangan. Selain itu, dalam Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 79 Tahun 2016, juga mengatur budidaya pangan dan hortikultura di Sulawesi Selatan.
Namun, pemanfaatan pangan lokal di Makassar secara maksimal membutuhkan kerja sama berbagai pemangku kepentingan atau lintas sektor untuk bekerja sama menyelesaikan permasalahan pangan lokal dari hulu hingga hilir. Selain itu, kampanye untuk mengatasi krisis pangan perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kedaulatan pangan dan mengurangi tekanan terhadap harga pangan.
Prof. dr. Veny Hadju, MSc, PhD, Dosen S2 Ilmu Gizi FKM Unhas pernah mengatakan bahwa daun kelor ini banyak memiliki keunggulan, bahkan sering disebut pohon ajaib karena kandungan gizinya baik dalam bentuk alami maupun dalam bentuk tepung. Selain mempunyai kandungan gizi, daun kelor dapat dijadikan tanaman obat karena mengandung zat Antioksidan.
Salah satu upaya pemanfaatan pangan lokal di Makassar, yaitu melakukan sosialisasi tentang pangan lokal yang dilakukan oleh TP PKK Kota Makassar melalui Pokja III di Baruga Anging Mamiri. Dalam sosialisasinya menjelaskan mengenai pentingnya keragaman pangan dan pemanfaatan pangan lokal, sosialisasi ini di aksanakan dengan mengikutkan sertakan seluruh ibu camat, yang diharapkan dapat menjadi perpanjangan tangan dalam memberikan eduasi kepada masyarakat.
Selain itu, ada beberapa program yang dijalankan untuk pemanfaatan pangan lokal daun kelor, dari institusi pendidikan yakni Universitas Hasanuddin yang membuat inovasi terbaru dengan mengembangkan kapsul daun kelor yang melakukan intervensi pada ibu hamil. Selain itu, Dosen Universitas Bosowa (Unibos) Makassar, memberi pelatihan untuk masyarakat dalam membuat usaha kerupuk daun kelor melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM).
Menurut saya, pelaksanaan program pemanfaatan pangan lokal dapat meningkatkan perekonomian lokal. Dengan membeli dan mengonsumsi bahan-bahan lokal, dapat meningkatkan pendapatan petani dan produsen lokal dan secara langsung mendukung revitalisasi perekonomian lokal. Dengan menggunakan pangan lokal, kita dapat menciptakan sistem pangan yang lebih berkelanjutan dan mandiri serta mengurangi ketergantungan pada impor pangan dapat memperkuat ketahanan pangan regional dan mengurangi risiko terhadap gangguan pasokan pangan dari luar.
Meskipun program pangan lokal memiliki potensi yang besar, namun terdapat beberapa tantangan yang harus diatasi dalam implementasinya. Misalnya, kita perlu meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya pangan lokal. Selain itu, program ini memerlukan infrastruktur dan kebijakan yang mendukung agar dapat berfungsi dengan baik.
Pemerintah memiliki peran penting dalam mengembangkan dan melaksanakan program pemanfaatan pangan lokal. Mereka dapat menciptakan kebijakan yang mendukung produksi, distribusi dan konsumsi pangan lokal. Selain itu, pemerintah juga dapat memberikan insentif dan dukungan teknis kepada produsen lokal untuk meningkatkan produksi dan kualitas pangan lokal. (*)
Informasi: Opini yang dipublikasikan di media online ini menjadi tanggung jawab penulis secara pribadi. PIJARNEWS.COM tidak bertanggung jawab atas persoalan hukum yang muncul atas tulisan yang dipublikasikan.