MAKASSAR, PIJARNEWS.COM--Mudir Pesantren Muhammadiyah se-Sulawesi Selatan, tampak gembira di Kampus Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam Gombara, bakda subuh, Sabtu (29/6/2024).
Kehadiran mereka berkumpul di pesantren tertua milik Muhammadiyah Sulawesi Selatan dalam rangka mengikuti Uji Publik Instrumen Akreditasi Pesantren Muhammadiyah, yang berlangsung sejak Jumat (28/6/2024).
Uji publik ini adalah merupakan program kerja Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang diamanahkan pelaksanaannya kepada LP2M PWM Sulsel.
Sebelumnya, Mudir Pesantren Muhammadiyah Salutabang Kabupaten Luwu, Ustad Amiruddin Bakri, berkenan membawakan kuliah singkat di masjid bersama santri dan peserta kegiatan.
Sementara itu, Koordinator Pendidikan PWM Sulsel, Dr. KH. Mawardi Pewangi, mengungkapkan kegembiraannya atas terselenggaranya kegiatan ini.
Dia mengatakan bahwa dalam mengurus pesantren harus dengan gembira dan bahagia. Bahwa ada persoalan yang terjadi, tentu adalah dinamika dalam kehidupan yang harus dihadapi dengan penuh keikhlasan dan rasa tanggung jawab yang tinggi.
Mantan Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Tenggara pada masanya ini, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya telah membina lebih dari tiga puluh pesantren. Meningkat dua ratus persen dibanding satu dekade terakhir.
Ditambah pula oleh Wakil Rektor IV Universitas Muhammadiyah Makassar ini, bahwa pengembangan pesantren harus terus dilakukan. Tidak boleh berhenti. Apalagi dengan alasan dana dan keterbatasan sumber daya manusia.
Sebab dalam perjalanan pembangunan dan proses pengembangan, tentunya akan datang bantuan dari berbagai pihak. Di mana pada umumnya, para dermawan akan membantu jika sudah ada usaha nyata yang sudah berjalan.
Sekretaris LP2M PWM Sulsel, Dr. Muh. Ali Bakri mengatakan bahwa kegiatan uji publik ini, adalah yang keenam dilaksanakan di seluruh Indonesia. Pihaknya menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan untuk mengemban amanah mulia ini. (*)
Citizen Reporter: Haidir Fitra Siagian, Ph.D (Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar)