PAREPARE, PIJARNEWS.COM – Bakal Calon Wali Kota Parepare, Taqyuddin Djabbar (TQ), didapuk menjadi salah satu pembicara dalam dialog Cendikia Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orda Kota Parepare.
Kegiatan bertema “Hijrah Momentum Penguatan Spritual dan Moral Menuju Indonesia Sejahtera Tahun 2045” tersebut, digelar di auditorium Bj Habibie, Kompleks rumah jabatan Walikota Parepare, belum lama ini.
Sedianya, dialog ICMI Orda Kota Parepare itu menghadirkan empat narasumber diantaranya, Erna Rasyid Taufan, Tasming Hamid, dan Rahmat Sjamsu Alam.
Namun hanya dihadiri Taqyuddin Djabbar, yang juga Ketua Dewan Pakar ICMI Parepare.
Hal itu disampaikan Ketua ICMI Orda Kota Parepare DR KH Mahsyar Idris saat diwawancarai Pijarnews.com.
“Sebenarnya kita undang 4 calon Wali Kota Parepare untuk memaparkan ide gagasan mereka di forum ini, terlebih empat calon ini adalah semua anggota ICMI Orda Kota Parepare, ” jelas KH Mahsyar.
Sementara itu, Taqyuddin Djabbar dalam pemaparannya banyak menyoroti masalah UMKM di Kota Parepare. Menurutnya hal itu penting untuk mendapat prioritas perhatian untuk dilakukan, penguatan UMKM yang jumlahnya mencapai belasan ribu.
Diungkapkan Taqyuddin Djabbar bahwa sebagian besar masyarakat Kota Parepare, menggantungkan hidup dari sektor UMKM.
“Harus ada keberpihakan pada UMKM, karena Parepare bertumpu pada UMKM,” katanya.
Menurut mantan Ketua PMI Parepare dua priode ini, Parepare tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti daerah tetangga yakni Kabupaten Pinrang atau Sidrap.
Tapi, kata Taqyuddin Kota Parepare punya keunggulan karena letaknya yang strategis, menjadikan kota kelahiran Presiden ke-III RI BJ Habibie itu sebagai kota jasa, memiliki potensi ekonomi yang sangat besar.
“Membangun Parepare, tidak boleh main-main. Dibutuhkan jaringan, dan solusi untuk menyelesaikan semua masalah yang ada,” tegas Ketua Ikatan Kerukunan Masyarakat Sidrap ini.
Lebih lanjut dikatakan TQ, dirinya optimis jika Parepare bisa memberi makan Ibu Kota Nusantara (IKN), karena keunikan letak Parepare yang strategis, dan dikelilingi daerah pemasok pangan.
Ketua Perkumpulan Penggemar Bongsai Indonesia (PPBI) Parepare ini menambahkan, peran sumber daya manusia dengan pola fikir, dan standar moral yang tinggi, menjadi hal penting dalam membangun Parepare ke depan.
“Dan berbicara soal pembangunan, harus ada bingkai, yakni indeks pembangunan manusia. Dan untuk mencapai masyarakat sejahtera yang mandiri, hal mendasar inilah yang harus dituntaskan, sehingga tidak berimbas pada sektor lainnya,” ujarnya.
Ketua IKA Unhas Parepare ini, juga menjabarkan terkait kemiskinan, pengangguran, dan pendidikan, yang hingga kini dinilainya masih menjadi persoalan, dan harus segera dituntaskan, sehingga tata kelola Parepare ke depan bisa lebih terfokus pada kesejahteraan rakyat. (Ink)