OPINI — Alhamdulillah Wassyukru lillah, kita baru saja memasuki tahun baru hijriyah 1446 H dengan semangat dan harapan baru. Tahun baru hijriyah menjadi tanda kejadian hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Kota Makkah al-Mukarramah ke Kota Madinah al-Munawwarah. Kejadian tersebut menjadi qudwah hasanah (ikutan yang baik) untuk berubah ke yang lebih baik sebagai komunitas atau individual.
Hijrahnya Nabi Muhammad SAW bukan hanya berdimensi historis, tetapi juga berdimensi spiritual, ekonomi, sosial, dan politik. Hijrah juga menggambarkan transformasi pribadi dan komunitas yang menunjukkan keteguhan iman, keberanian, dan perencanaan yang matang dalam menghadapi berbagai persoalan hidup.
Dalam konteks modern, hijrah mengajarkan kita tentang pentingnya perencanaan, keberanian mempertahankan prinsip, serta solidaritas untuk menciptakan perubahan fundamental. Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan generasi awal (al-salaf al-salih) meraih kesuksesan yang dahsyat karena mereka mengawalinya dengan tidur lebih awal. Pada umumnya orang-orang sukses dalam kehidupannya tidur lebih awal. Tidur lebih awal berpotensi besar bangun lebih awal. Bangun lebih awal memberikan waktu tambahan untuk merencanakan hari, dan mempersiapkan diri dengan matang.
Manfaat Tidur Lebih Awal
Menurut Pakar Ilmu Kesehatan, tidur lebih awal memiliki dampak yang signifikan terhadap pemulihan tubuh dan peningkatan daya tahan tubuh. Saat kita tidur, tubuh memasuki fase pemulihan sel-sel, memperbaiki diri dan sistem kekebalan tubuh diperkuat. Tidur yang cukup dan berkualitas membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit, serta memelihara berat badan yang sehat dengan mengatur hormon-hormon yang terkait dengan rasa lapar dan kenyang. Selain itu, tidur lebih awal memungkinkan tubuh untuk menjalani siklus tidur yang lengkap, termasuk fase tidur nyenyak yang penting untuk pemulihan fisik yang optimal.
Selain manfaat fisik, tidur lebih awal juga berkontribusi besar pada kesehatan pikiran dan emosi. Tidur yang cukup membantu meningkatkan fungsi kognitif, konsentrasi, memori, dan kemampuan berpikir kritis. Dengan tidur lebih awal, kita memberikan otak waktu yang cukup untuk memproses informasi dan pengalaman harian, sehingga meningkatkan produktivitas dan kreativitas.
Lebih jauh lagi, tidur yang baik memiliki efek positif pada mood atau perasaan, membuat kita lebih stabil secara emosional dan mampu menghadapi stres dengan lebih baik. Ini tidak hanya membuat kita lebih bahagia, tetapi juga lebih mampu menjalani aktivitas sehari-hari dengan penuh semangat.
Sebaliknya, begadang memiliki dampak yang serius pada kesehatan tubuh dan pikiran, dimulai dari gejala ringan seperti mengantuk, menguap, dan merasa lelah. Efek ini mungkin terlihat sepele, tetapi ketika begadang menjadi kebiasaan, dampaknya bisa sangat merusak.
Tubuh membutuhkan waktu tidur yang cukup untuk memulihkan energi dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Kekurangan tidur berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan fisik dan mental yang serius, termasuk peningkatan risiko berbagai penyakit seperti diabetes, obesitas, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.
Selain itu, begadang berpotensi menyebabkan peningkatan berat badan karena ketidakseimbangan hormon yang mengatur nafsu makan, serta berkontribusi pada penuaan dini dan penurunan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi.
Selain itu, dampak negatif begadang juga meluas pada fungsi otak dan kesehatan mental. Kurangnya tidur yang berkualitas dapat mengganggu kemampuan otak untuk berkonsentrasi, mengingat, dan membuat keputusan, serta meningkatkan risiko gangguan mental seperti depresi dan kecemasan. Penurunan gairah seksual (libido) juga sering terjadi akibat kelelahan dan ketidakseimbangan hormon.
Begadang dapat mempercepat proses penuaan kulit, karena kurang tidur mengganggu regenerasi sel kulit, menyebabkan munculnya kerutan dan lingkaran hitam di bawah mata. Semua ini menekankan pentingnya tidur yang cukup untuk menjaga kesehatan fisik dan mental yang optimal.
Nabi Muhammad SAW dalam kesehariannya tidur lebih awal setelah shalat isya kecuali jika ada urusan keummatan. Bangunnya lebih awal, aktivitasnya lebih produktif dan lebih berkualitas. Oleh karenanya, tidak bisa berharap lebih banyak mengulang kejayaan generasi awal ketika bangun kesiangan, shalat subuh jam 07.00 pagi. Berharap sukses dan hidup melimpah belajarlah pada ayam dan burung yang lebih awal tidur, lebih cepat bangun. Orang tua dahulu mengatkan, : “Cuku’ko ri manu’e cengako ri manu’-manu’e; de gaga manu mate malufu, de gaga manu’-manu’ mate temmanre. Mate manu’e enrengnge manu’-manu’e nasaba mate rigere iyarega mate ri temba’mi.” Belajarlah pada ayam dan burung; tidak ada ayam mati karena kelaparan, tidak ada pula burung yang mati karena tidak makan melainkan mati karena dipotong atau ditembak. Ayam dan burung tidak memiliki ATM dan deposito tetapi hidupnya lebih ‘sejahtera’. Di subuh hari keluar menjemput rejeki dalam keadaan tembolok kosong di sore hari kembali ke sarang dalam keadaaan tembolok penuh berisi.
Dalam konteks kekinian, bagaimana memulai berhijrah? Salah satu jawabannya adalah awali hijrah dengan tidur lebih awal, bangun lebih awal.
Selamat Tahun Baru Islam 1446 H. Semangat baru, harapan baru. Awali tahun baru dengan tidur lebih awal dan bangun lebih awal meraih masa depan yang cerah. (*)