Oleh : Reshi Umi Hani
(Aktivis Dakwah)
Persoalan jalan rusak merupakan persoalan pelik yang terus-menerus terjadi tanpa berujung solusi. Kondisi serupa dialami salah satu wilayah di daerah Kukar, dimana sudah hampir satu pekan badan jalan yang berada di sekitar Desa Jembayan yang merupakan bagian dari jalan poros Tenggarong-Loa Janan yang menghubungkan Kota Samarinda dan rute ke Balikpapan ini mengalami penurunan bahkan terancam putus. Selain jalan amblas dan terancam putus, warga Desa Jembayan juga mengalami krisis air bersih.
Fenomena jalan rusak yang tidak diperbaiki oleh pemerintah selama bertahun-tahun terjadi di berbagai daerah. Pada musim penghujan bisa dipastikan jalan rusak berubah menjadi genangan air, sehingga membahayakan pengguna jalan. Jalan rusak bukan saja menghambat aktivitas publik, tetapi sampai menimbulkan bahaya baik materi maupun nonmateri.
Namun miris, fenomena jalan rusak tidak menjadi suatu hal yang mendapat perhatian serius dari pemerintah. Kerusakan jembatan yang tidak diperbaiki oleh pemerintah membuat masyarakat sangat kesulitan menjalankan aktivias kesehariannya. Seperti yang terjadi pada kasus tersebut, yang menyebabkan sulitnya mobilisasi dan penyaluran air bersih di tengah-tengah masyarakat yang berdampak pada krisis air bersih. Maka, lagi-lagi semua permasalahan yang ada ditengah-tengah masyarakat jika tidak ditangani dengan cepat maka akan menimbulkan masalah baru lainnya, yang akan mengganggu aktivitas masyarakat secara menyeluruh.
Fenomena jalan rusak adalah akibat kelalaian negara dalam mengurusi rakyatnya dengan menerapkan kapitalisme dalam kehidupan. Sistem kapitalisme yang melahirkan konsep good governance membuat negara beralih fungsi sebagai pelayan korporat. Negara melayani korporasi dalam memperoleh keuntungan materi semata.
Jalan yang menghasilkan cuan untuk korporasi, seperti jalan tol, jelas akan lebih diutamakan untuk dibangun. Sedangkan, nasib rakyat yang sangat membutuhkan infrastruktur jalan tetap diabaikan pemerintah. Jalan umum di daerah yang tidak menghasilkan materi bagi korporat, menurut konsep good governance pembangunannya bukanlah menjadi prioritas. Maka jelas bahwa konsep good governance yang merupakan produk kapitalisme yang batil ini sangatlah buruk.
Kelambanan dalam pergerakan negara yang terjadi saat ini hanya bisa diakhiri dengan adanya sistem yang dapat memberikan solusi hakiki yakni sistem Islam yang penerapannya dimotori oleh negara Islam yakni khilafah. Di dalam khilafah, pembangunan infrastruktur merupakan bentuk pelayanan negara kepada publik. Khalifah akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang mendesak dibutuhkan oleh publik yang jika ditunda pembangunannya akan menimbulkan bahaya atau dharar pada publik.
Khalifah merupakan orang yang bertanggung jawab atas rakyatnya sebagaimana sabda Nabi saw. yang diriwayatkan Bukhari,
اَلإِمَامُ رَاعٍ وَ هُوَ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Imam (Khalifah) adalah pengurus rakyat dan dia bertanggung jawab atas rakyat yang ia urus.”
Banyaknya jalan umum yang rusak parah dapat menimbulkan dharar pada publik, bahkan sampai terjadi hilang nyawa di perjalanan. Maka perlu bagi kita untuk mengambil pelajaran dalam sejarah, bagaimana pemerintahan Islam menangani malah tersebut.
Khalifah Umar bin Khaththab adalah pemimpin yang memperhatikan kenyamanan dan keamanan jalan umum bagi rakyatnya. Beliau pernah mengatakan “Seandainya seekor keledai terperosok karena jalanan yang rusak, aku sangat khawatir karena pasti akan ditanya oleh Allah SWT, mengapa kamu tidak meratakan jalan untuknya?”
Berdasarkan sepenggal kisah tersebut, Khalifah berupaya mencegah terjadinya dharar karena Nabi saw. bersabda dalam riwayat Ibnu Majah, Ahmad, dan Ad-Daruquthni,
لَاضَرَرَ وَلَاضِرَارَ
“Tidak ada dharar (bahaya) dan tidak ada memudaratkan (membahayakan, baik diri sendiri maupun orang lain).”
Negara dengan tanggung jawab yang diberikan Allah SWT kepadanya sebagai pelayan publik,haruslah dengan tulus melayani kepentingan masyarakat. Sehingga akan berakibat pada kemaslahatan publik yang akan tercapai di seluruh wilayah dan tidak akan ada lagi fenomena jalan rusak seperti saat ini.
Wallahu’alam bissawab