MAKASSAR, PIJARNEWS.COM—Menyeimbangkan antara kuliah dan mencari penghasilan sampingan, bisa dilakukan siapa saja. Begitu pula yang dialami M. Fatih Aqillah.
Mahasiswa semester tiga Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Makassar ini, sehari-hari berjualan di warung sari laut. Selain membantu usaha orang tuanya, mahasiswa berusia 19 tahun itu mengais rezeki untuk menambah biaya kuliahnya.
Warung itu terletak di Jl Nuri. Tidak jauh dari kediamannya yang beralamat di Jl Tekukur, Makassar.
Saat saya menyambanginya pada Sabtu (9/11/2024) dia bercerita jika mulai berjualan awal semester satu hingga sekarang. Dia membuka warung dari pukul 16.00 hingga pukul 03.00 dinihari.
“Kalau lagi ramai terkadang dapatnya 150.000 lebih dalam sehari, sedangkan kalau lagi sepi dapatnya terkadang 130.000 atau kurang dari itu,” ungkap Fatih. Hasil dari penjualan ini digunakan untuk biaya kuliah dan kebutuhan sehari-harinya.
Adapun tantangan yang sering dihadapi saat berjualan adalah hadirnya tukang palak. Pelanggan yang saat itu sedang menikmati masakan yang tersaji, merasa tak nyaman.
” Banyak tukang palak yang asli orang sini sering datang dan memaksa minta uang, bahkan kalau tidak dikasih terkadang dia rusak itu spanduk. Bahkan ada juga beberapa orang yang sering tidak bayar langsung kabur setelahnya makan,” tuturnya sambil meladeni pelanggannya.
Tantangan lain yang dihadapi yakni kian maraknya bisnis ritel makanan yang viral dan diminati anak muda. Misalnya sejumlah restoran yang menawarkan menu mie sebagai andalan maupun ayam geprek.
Menghadapi hal itu, Fatih lebih banyak bersabar dan tetap mencoba untuk meningkatkan kualitas penjualannya.
Meski kadang didera panasnya percikan minyak saat menggoreng, dan harus kuliah di pagi harinya, Fatih tetap semangat dan tidak malu demi mendapatkan gelar sarjana. Dia memang memiliki mimpi terpendam, suatu hari bisa menjadi seorang abdi negara.
“Kalau mau sukses lebih baik jangan ikuti gengsi dan jangan juga malas karena saya lihat sekarang banyak anak muda yang gengsian untuk bekerja dan malas untuk bekerja,” pesan dia. (*)
Citizen Reporter: M Yusuf Maulana
(Mahasiswa Angkatan 2023 Prodi Ilmu Komunikasi Unismuh Makassar)