BARRU, PIJARNEWS.COM — Hartawan (37), seorang dari delapan korban sambaran petir yang terjadi Dusun Banga-Bangae, Desa Anabanua, Kamis malam, kini dipindahkan di ruang perawatan III Interna. Sebelumnya, Hertawan dirawat intensif di ruang UGD RSUD Barru, Jumat 20/10.
Hartawan kini masih terlihat lemas dan belum banyak bicara saat ditemui PIJAR. Hartawan masih merasakan nyeri dibagian dada usai kejadian itu. “Kalau luka lain tidak ada ji. Cuma didada ini masih terasa sesak,” ujar Hartawan.
Ditanya soal kronologis kejadian nahas itu, Hartawan mengaku berteduh bersama beberapa orang dibawah pohon usai dari sawah. “Ada beberapa orang berteduh disitu, tapi saya tidak tau siapa semua. Tiba-tiba ji ada goncangan (Petir, red). Setelah itu saya sudah tidak ingat apa-apa lagi. Nanti baru sadar setelah ada di rumah sakit,” tutur Hartawan.
Istri korban, Suhaedah (29) juga seakan tak percaya dengan apa yang dialami suaminya. Padahal pada waktu sebelum kejadian, suaminya memang pamit ingin pergi ke sawah. “Kalau firasat tidak ada ji, karena alasannya memang bapak mau pergi ke sawah. Eh..kenapa tiba-tiba ada kabar kalau bapaknya kena petir. Itu mi baru kita lari pergi menolong,” ungkapnya.
Mengenai biaya pengobatannya, Suhaedah mengaku kalau semuanya ditanggung asuransi. “Alhamdulillah kita pakai Kartu Indonesia Sehat (KIS). Dan semoga cepat sembuh,” pungkasnya.
Sementara itu, PIJAR berusaha mengkonfirmasi dokter yang menangani korban sambaran petir, namun belum berhasil.
Meski demikian, informasi yang dihimpun, korban lain yang senasib dengan Hartawan yang sempat dirawat di RSUD Barru sudah lebih dulu pulang ke rumah. Sebab kondisinya sudah membaik. (fdy/tan)