PINRANG, PIJARNEWS.COM — Puluhan hektar sawah di Desa Samaulue, Lanrisang, Pinrang terendam banjir, Rabu 15/11. Padahal tanaman padi telah siap panen. Akibatnya, petani terancam merugi puluhan juta rupiah.
Informasi yang dihimpun PIJAR, sekira 40 hektar sawah mulai terendam. Banjir diduga disebabkan hujan deras beberapa hari terakhir, ditambah saluran irigasi yang mengalami pendangkalan.
“Kita sebenarnya sudah sementara panen. Tapi tiba-tiba hujan tiba. Mobil pemotong padi sudah tidak mampu beroperasi karena air mulai tinggi,” jelas salah satu petani, Ambo Sudi.
Petani lainnya, Bahar menyebut sawah siap panen yang kebanjiran sudah sering terjadi didaerah itu. Bahkan setiap tahun, petani selalu khawatir menanggung rugi akibat padi rusak.
“Salurah pembuanan Ulo dan Banuang itu sudah dangkal pak. Air cepat meluap ke sawah. Kita sudah berkali-kali usulkan perbaikan saluran, tapi belum ada tanggapan dari pemerintah,” urai Bahar.
Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Pinrang Alimuddin Janggong mengaku belum tahu mengenai kendala yang dialami petani didesa itu. Berikut keluhan petani mengenai tidak ditanggapinya permintaan mereka. “Saya belum tau. Nanti saya cek sama penanggungjawab disitu,” tandasnya. (fzn/ris)