MAKASSAR, PIJARNEWS — Pelaku penculikan anak balita, Hanun (18 bulan), sempat menelepon Eti (27) tante korban bahwa ada kiriman dari Bone. Eti tidak menaruh curiga, pasalnya memang sering ada kiriman dari Bone ke rumah itu.
Pasca pelaporan kasus penculikan Hanun, di rumahnya di Jalan Raya Pendidikan Kompleks IKIP FII/12 Kelurahan Tidung, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Tim gabungan kepolisian Polrestabes Makassar, Resmob Polda Sulsel dan Polsek Rappocini mengejar pelaku.
Dari keterangan saksi kunci yang juga korban penyekapan didalam rumah, Eti (27) mahasiswa STIE AMKOP dan saksi beberapa tetangga korban, ditemukan beberapa ciri-ciri pelaku yang diduga berjumlah dua orang laki-laki dan satu perempuan. Serta menggunakan mobil berwarna hitam.
Kepolisian juga mengejar jejak melalui CCTV di beberapa lokasi yang diduga dilewati tersangka. Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Anwar Hasan mengatakan, dari keterangan saksi (Eti) ada dua orang turun dari mobil dan membawa dua dos titipan. Setelah pintu dibuka dan dos diterima Eti, pelaku kemudian memasuki rumah dan langsung mengambil Hanun anak dari Fatma dan Umar. Pelaku penculikan lalu menyekap Eti.
“Diduga lebih dari dua. Modus belum tentu ( kiriman barang). Nanti kita kembangkan berdasarkan keterangan saksi-saksi, ” jelas Anwar.
Saat dikonfirmasi terkait pelaku yang meminta tebusan, AKBP Anwar Hasan enggan berkomentar. Dan membantah hal tersebut.
Saksi mata, Muhlis mengaku, dari pengakuan Eti, sebelum memasuki rumah para pelaku sempat mengintip ke jendela.
Selain itu dari informasi yang beredar di lapangan, Eti diduga sempat ditelepon oleh salah seorang pelaku dan menyampaikan bahwa ada barang yang mau di antar ke rumah korban. Sehingga korban tidak merasa curiga karena selama ini memang selalu ada kiriman barang dari Bone. (ang/asw)