PAREPARE,PIJARNEWS.COM — Memasuki masa tanam kedua, puluhan hektare sawah di kec. Bacukiki kota Parepare terancam gagal tanam disebabkan sawah yang berdekatan dengan jalur sungai lompoe kec. Bacukiki kota Parepare terkena abrasi atau pengkikisan tanah akibat luapan sungai saat musim hujan tiba.
Puluhan hektare sawah milik sebahagian para petani kel. lemoe kec. Bacukiki kota Parepare itu mulai terkikis akibat tidak adanya tanggul penahan air yang dibangun oleh pemerintah setempat, padahal petani sebelumnya telah mengusulkan di Musrembang untuk dibangun tanggul penahan air namun hingga saat ini belum juga dilakukan. Kurangnya perhatian oleh pemerintah setempat kini sebahagian petani di kel. lemoe Kec. Bacukiki kota Parepare tak lagi percaya dengan Musrembang.
Seperti yang telah dirasakan Rusdi petani asal kel. Lemoe kec. Bacukiki kota Parepare, merugi ratusan juta rupiah akibat sawah miliknya terkena dampak abrasi saat sungai lompoe meluap pasca hujan deras beberapa pekan terakhir,”begini pak kami tidak menanam lagi karena sawah kami ini rusak disebabkan air sungai meluap saat waktu hujan. ini karena tidak adanya penahan air di pinggir sawah sehingga sawah kami terkikis oleh derasnya arus sungai, apalagi memasuki musim tanam kedua, jadi saya merugi hingga ratusn juta rupiah,”sedihnya saat ditemui di sela aktifitasny menggarap sawah miliknya, selasa (9/1)
Hal serupa juga dirasakan La Mamming yang sudah sekian kalinya di usulkan pada pertemuan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) namun hingga saat ini pihak pemerintah setempat belum juga ada tindakan, “ini sudah beberapa kali pak kami usulkan di Musrembang namun tidak ada juga tanggapan bosan miki, padahal ini sudah merugikan bagi kami dimana sawah menjadi tumpuhan penghasilan kami untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari,” ujarnya dengan nada kecewa.
Rusdi kembali menambahkan, “sudah dua kali dikunjungi pak lurah. Tapi sampai saat ini belum ada perhatian sama sekali, di sini, 10 hektare lebih sawah tidak ditanami. Karena kita takut kalau nanti sudah ditanami, nanti ada banjir lagi dan pasti tanah terkikis lagi, minimal ada bantuan untuk buat bronjong, supaya ada yang bisa tahan air sungai,” harapnya.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya di media ini, Camat Bacukiki Iskandar Nusu, mengaku sudah pernah mendatangi lokasi tersebut dan sudah menyampaikan ke dinas terkait, “kami sudah pernah kesana meninjau langsung lokasi tersebut, dan sudah kami laporkan ke pihak terakait dalam hal ini Dinas PKPK dan Dinas PU, untuk segera menindaklanjuti keluhan petani itu,”jelasnya
Mantan kepala Bagian (kabag) Hubungan Masyarakat (Humas) Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare ini, juga berharap semoga cepat di akomodir, terakhir kami dapat informasi dari dinas terkait mereka juga sudah turun meninjau lokasi, dan semoga bisa di anggarkan tahun ini agar bisa dilakukan penanganan cepat,” tutupnya. (puj/asw)