TORAJA UTARA, PIJARNEWS.COM — Dua daerah di Kecamatan Rantebua, Kabupaten Toraja Utara, masing-masing Lembang Sanggalangi dan Lembang Samalu disebut minim pembangunan infrastruktur. Seperti jalanan beraspal, jembatan hingga fasilitas MCK.
Anak-anak yang bersekolah di SD 4 Rantebua misalnya. Mereka yang berada di Dusun Loko Lembang setiap hari harus menerobos arus sungai selebar 15 meter. “Kalau hujan deras, air sungai naik, kami terpaksa tidak sekolah. Tapi kalau ada ujian, kami mesti memutar sampai dapat jembatan untuk bisa sekolah,” urai Siswi SD 4 Rantebua, Rani, Minggu 12 Februari.
Hal yang sama dirasakan warga yang hendak beribadah, baik Kristiani maupun Islam. Warga Kristiani di Dusun Sakku, Lembang Sanggalangi tiap minggunya harus menyeberang sungai untuk beribadah. Pasalnya gereja hanya ada di Dusun Loko. Sebaliknya, umat muslim yang berada di Dusun Loko tiap minggunya melintasi sungai untuk melakukan ibadah sholat jumat. (juf/ris)