PAREPARE,PIJARNEWS.COM — Sejumlah jurnalis yang melakukan tugas peliputan penetapan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Parepare, menyesalkan sikap penyelenggara yang membatasi Jurnalis saat meliput kegiatan tersebut.
Dalam kegiatan yang berlangsung di ruang media center Komisi Pemilhan Umum (KPU) Kota Parepare, Senin (12/2/2018), jurnalis dari berbagai media cetak, elektronik, serta online, hanya diperbolehkan mengabadikan momen penetapan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Parepare itu, dari luar ruangan dengan kondisi pintu yang tertutup rapat.
Samiruddin, jurnalis salah satu media cetak lokal kepada Pijar menyesalkan sikap penyelenggara kegiatan dalam hal ini KPU Kota Parepare yang menutup pintu masuk ruang media center. Padahal, di ruangan itu sedang berlangsung kegiatan penetapan dua Bapaslon yakni Taufan Pawe-Pangeran Rahim dan Pasangan Faisal Andi Sapada-Asriady Samad.
“Kami selaku jurnalis sangat menyesalkan kegiatan ini, karena kita ingin mengambil dokumentasi kegiatan. Ini bisa dikategorikan upaya menghalang-halangi kerja jurnalis,” sesalnya.
Hal senada juga disampaikan Rusli Dajafar, jurnalis televisi nasional yang sangat menyesalkan adanya pembatasan dalam peliputan kegiatan ini. Menurutnya, terkhusus buat jurnalis televisi sangat kesulitan mengambil gambar dari balik pintu kaca tebal yang berwarna hitam.
“Untuk kami jurnalis televisi sangat tidak mungkin kami mengambil gambar dari balik pintu kaca tebal yang tertutup rapat, apalagi kaca pintunya berwarna hitam, gambar apa yang mau diambil dalam kondisi seperti ini,” kesalnya.
Sementara itu, akibat pembatasan yang dilakukan oleh pihak penyelengara dalam peliputan ini, sejumlah jurnalis memilih keluar dari kantor KPUD Parepare, atau melakukan aksi ‘walk out’. (amr/abd)