PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Panitia penerimaan mahasiswa baru Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare melaksanakan ujian pada jalur kedua penerimaan yakni Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (UM-PTKIN), Selasa (22/05). Sebanyak 1540 peserta mengikuti ujian yang tersebar pada setiap ruangan kelas yang ada di kampus IAIN Parepare.
Dr Zainal Said, Ketua Pelaksana ujian menjelaskan terdapat dua tipe test yakni Paper Based Test (PBT) dan Computer Based Test (CBT). PBT adalah ujian yang diselenggarakan secara tertulis sedangkan Computer Based Test (CBT) di mana tes yang diselenggarakan menggunakan komputer dengan jumlah butir soal dan panjang waktu tes yang sama dengan PBT.
[ngg_images source=”galleries” container_ids=”7″ display_type=”photocrati-nextgen_basic_slideshow” gallery_width=”600″ gallery_height=”400″ cycle_effect=”fade” cycle_interval=”10″ show_thumbnail_link=”0″ thumbnail_link_text=”[Lihat detail]” order_by=”sortorder” order_direction=”ASC” returns=”included” maximum_entity_count=”500″]
Rektor IAIN Parepare, Dr Ahmad Sultra Rustan yang turut ikut memantau secara langsung pelaksanaan UM-PTKIN melihat antusias para peserta ujian.
“Kelihatannya mereka sangat antusias untuk mengikuti tes ini sehingga nampak sekali kalau calon mahasiswa ini mempunyai harapan yang besar untuk diterima sebagai mahasiswa baru pada IAIN Parepare,” ungkap Ahmad Sultra Rustan saat ditemui memantau di gedung Syariah, IAIN Parepare.
Lebih lanjut ia menjelaskan, dari tiga ribuan peserta yang mendaftar dari melalui jalur SPAN (Seleksi Prestasi Akademik Nasional) PTKIN dan UM-PTKIN tidak semua pendaftar bisa diterima.
Hal ini dikarenakan adanya pembagian porsi kuota yang akan diterima pada setiap jalur serta pertimbangan akan perbandingan rasio dosen dan mahasiswa yang tidak mencukupi.
Di samping itu, Ahmad Sultra Rustan juga menekankan agar panitia benar benar bekerja profesional dalam penerimaan mahasiswa baru tersebut. “Mulai dari rektor sampai pada cleaning service tidak ada pesanan-pesanan bahwa tolong dibantu anak mereka untuk lulus. Kita di sini murni melakukan seleksi karena kami anggap bahwa ini adalah sebuah amanah yang harus kita jalankan dengan penuh tanggungjawab,” ujar Ahmad Sultra Rustan. (hyn/alf)