PAREPARE,PIJARNEWS.COM,--Gas elpiji 3 kilogram (Kg) atau biasa disebut dengan gas melon, yang saat ini menjadi langka di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan mengakibatkan warga di kota Parepare mengalami kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg bersubsidi.
Bahkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Parepare, mensinyalir adanya cukong dari luar kota Parepare, mengambil gas elpiji 3 kg dalam jumlah besar.
Kelangkaan yang disinyalir adanya cukong dari luar kota Parepare memanfaatkan kondisi ini. Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Parepare langsung menggelar rapat dengar pendapat yang menghadirkan kepala Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) PT Luwu Raya Petroleun Kota Parepare, Dinas Perdagangan Kota Parepare, para agen, Dinas Sosial, serta pihak kepolisian yang berlangsung Rabu, 25 Juli 2018.
Rapat dipimpin langsung Ketua Komisi II DPRD Kota Parepare, Salam Latief. Mereka membahas penyebab kelangkaan gas elpiji 3 kg terjadi di Kota Parepare.
Salam Latief, mengatakan dari pengakuan Kepala SPPBE Kota Parepare, Tarigan dalam rapat dengar pendapat mengungkapkan tidak ada pengurangan jatah pembagian gas elpiji 3 kg di pangkalan. Kuota tetap karena SPPBE itu hanya menyalurkan sesuai kuota yang diberikan oleh pertamina. Ini disinyalir ada cukong-cukong dari luar daerah Kota Parepare, yang memanfaatkan kondisi ini mengambil dalam jumlah besar dan merugikan masyarakat.
Kepala SPPBE Kota Parepare, Tarigan membantah jika ada pengurangan jatah gas elpiji 3 kg ke pangkalan.
“Selama ini pendistribusiannya normal dan berjalan sesuai kuota yang ada. Penyebabnya bisa saja konsumsi masyarakat meningkat,” bantahnya.
Dari hasil dengar pendapat bersama dengan anggota Komisi II DPRD Kota Parepare menghasilkan sebuah kesepakatan untuk mengatasi kelangkaan gas elpiji 3 kg yakni membentuk tim pengawasa, mempercepat pendistribusian ke pangkalan mulai pagi hari. Jika masih terjadi kelangkaan maka akan dilakukan Operasi Pasar (OP).
Kelangkaan ini terjadi sejak seminggu hingga saat ini yang mengakibatkan warga kesulitan untuk mendapatkan gas elpiji bersubsidi tersebut. jika beruntung warga bisa mendapatkan gas elpiji 3 kg dengan berkeliling kota dan rela mengantre di pangkalan gas elpiji. Seperti yang dirasakan Pudding, seorang warga yang mengaku sudah berkeliling di sejumlah pangkalan gas elpiji di Kota Parepare.
Namun hingga kini belum juga mendapatkan gas elpiji 3 kg. Pudding mengatakan, kelangkaan ini sangat merugikan bagi masyarakat yang ingin memasak.
Selain di Kota Parepare, kelangkaan tersebut juga terjadi di beberapa daerah di Sulawesi Selatan seperti Sidrap, Pinrang serta Kabupaten Barru. SPPBE kota Parepare melayani beberapa kabupaten/kota di Sulawesi Selatan serta di Sulawesi Barat. (*)
Reporter: Amiruddin
Editor: Dian Muhtadiah Hamna