PAREPARE, PIJARNEWS.COM – Sejumlah pengusaha tahu-tempe di Kota Parepare, Sulawesi Selatan mengeluh atas naiknya mata uang dollar terhadap rupiah. Keluhan ini terjadi lantaran harga bahan baku tempe dan tahu yakni kedelai impor mengalami kenaikan drastis.
Salah satu usaha Tahu Tempe Suryana di Kelurahan Wattang Soreang, Kecamatan Soreang, Kota Parepare kini merasakan dampak kenaikan dollar. Hingga Kamis 7 September nilai tukar dollar terhadap rupiah masih bertengger dikisaran R14.897 per dollar.
Nanda Purnedi, pengelola usaha tempe Suryana mengaku tak bisa berbuat banyak lantaran melemahnya rupiah terhadap dollar Amerika. “Pengaruh kenaikan dollar terhadap rupiah sangat berdampak kenapa pengusaha tahu tempe di Kota Parepare, Sulawesi Selatan. Sebab kami memakai bahan baku kedelai impor dari Amerika,” ujar Nanda kepada pijarnews Kamis 7 September 2018.
Pengaruh kenaikan dollar ini praktis mempengaruhi kenaikan harga kedelai. Menurut Nanda, kedelai impor amerika yang biasanya dibeli dengan harga Rp8 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp8.400 perkilogram.
Untuk mengakali agar pengusaha tidak merugi, lanjut Nanda, terpaksa harus memperkecil ukuran produksi tahu tempenya. Sebab agak sulit menaikkan harga Tahu Tempe ke konsumen. “Selama dollar mengalami kenaikan, kami sebagai pembuat tempe diprediksi mengalami kerugian. Karena itu kami berharap pemerintah bisa melakukan upaya untuk menormalkan nilai tukar dollar,” ungkap Nanda. (*)
Penulis : Samsuddin
Editor : Alfiansyah Anwar