PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Kasus kekerasan terhadap anak kembali terjadi di Kota Parepare, Sulawesi Selatan. Pemerhati hukum di Kota Parepare menyayangkan kejadian tersebut terjadi di Kota Kelahiran BJ Habibie ini.
Ironisnya, kejadian tersebut terjadi di sekolah ramah anak salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) unggulan di Kota Parepare.
Siswa berinisial YF (15) menderita luka dalam pada bagian ulu hati hingga harus beristirahat karena menjalani rawat jalan. Diduga YF menjadi korban kekerasan oleh oknum guru olahraga yang masih berstatus honorer pada Jumat 12 Oktober 2018. YF pun sempat dirawat di Rumah Sakit Sumantri selama lima hari. Hingga Ahad, 21 Oktober 2018, YF masih terbaring lemah di rumahnya.
Pemerhati Hukum, Azhar Zulfurqan menyayangkan kekerasan terhadap anak yang masih berstatus pelajar di SMP ternama tersebut. “Tentu sangat disayangkan kejadian ini kembali terulang di Kota Parepare, apalagi kejadiannya di SMP Unggulan yang baru saja menyandang sebagai sekolah ramah anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,” uraiannya.
Azhar yang juga Ketua BPPH MPC Pemuda Pancasila Parepare, menambahkan, kekerasan terhadap anak merupakan tindak pidana luar biasa yang dilakukan oleh oknum guru honorer di sekolah unggulan tersebut. Selain itu, menurut Azhar perbuatan pelaku melanggar pasal 13 ayat (1) Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 sebagaimana telah diubah oleh undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.
Sementara korban yang ditemui di rumahnya di Jalan Takkalao, Kecamatan Soreang, Kota Parepare mengaku masih merasakan nyeri pada ulu hati. “Masih sakit pak sudah dipukul, lima hari saya dirawat di rumah sakit sumantri,” ujar Yusuf kepada wartawan saat ditemui di rumahnya dengan kondisi terbaring lemah di kasurnya.
PIJARNEWS akan berupaya mengkonfirmasi pihak guru yang diduga telah melakukan tindakan kekerasan terhadap siswanya. Begitupula meminta tanggapan dan tindakan apa yang dilakukan oleh pihan manajemen sekolah menyikapi dugaan kekerasan di lingkungan sekolah. (*)
Penulis : Amiruddin
Editor : Alfiansyah Anwar