PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Bantuan yang menumpuk di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Parepare hingga sebagian mengalami kerusakan dibantah Walikota Parepare, Taufan Pawe.
Taufan juga membantah jika bantuan bahan makanan yang menumpuk di Kantor BPBD Parepare rusak karena terkena air hujan.
Hal itu diungkapkan Taufan Pawe saat menggelar konfrensi pers didampingi Sekretaris Daerah Iwan Asaad dan Kepala Dinas Sosial Parepaere, Muhlis Salam beserta jajaran Pemerintah Kota Parepare di Kafe Teras Empang, Senin 12 November 2108.
Taufan menjelaskan, bantuan yang menumpuk itu adalah pakaian bekas, bukan bahan makanan dan makanan bayi. “Yang anda lihat menumpuk secara kasak mata kalau ke BPBD itu adalah pakaian bekas bukan makanan. Jumlah pakaian bekas tersebut ada 100 karung lebih dan ditampung di BPBD, Eks Swalayan Cahaya Ujung dan Kantor Dinas Pendidikan. Kalau bahan makanan seperti susu dan bubur tidak rusak. Jadi hanya pakaian bekas yang sebagian basah tapi setelah diangin-anginkan sudah kering,” jelasnya.
Meski demikian, Taufan juga mengungkap dua jenis makanan yang memang diduga kedaluarsa atau ekspayer. “Jangan-jangan yang dimaksudkan rusak tersebut adalah barang-barang yang expayer seperti roti dan biskuit. Saya punya catatan sendiri dari laporan BPBD,” kata Taufan.
Selain itu, Taufan juga mengakui jika bantuan barang begitu banyaknya, tidak memungkinkan untuk semuanya tertangani dengan baik. “Tapi saya harus katakan, barang yang begitu banyak tidak mungkin bisa tertangani dengan baik, jadi kalau ada yang mengkritik kenapa itu tidak ditampung, yah itulah tugasnya media,” tutupnya.
Taufan berjanji akan kembali berkunjung ke Palu, Sulteng pada 23 November 2018 mendatang.
Sebelumnya diberitakan, bantuan yang berasal dari sejumlah dermawan menumpuk di Kantor BPBD Kota Parepare dan dibiarkan rusak. Bantuan tersebut kini belum disalurkan ke Sulteng dan sejumlah warga yang menjadi korban gempa di kota tersebut.
Dari pantauan PIJARNEWS dengan cara memotret serta merekam suasana di Kantor BPBD menemukan sejumlah bantuan bahan makanan dan minuman yang rusak terkena air hujan, diantaranya gula pasir dan mie instan serta sejumlah susu bayi.
Penyebab masuknya air hujan karena tempat penyimpanan bantuan tersebut bocor pada bagian atap dan plafon. Saat itu, petugas BPBD Parepare terpaksa segera memisahkan bantuan yang rusak tersebut.
Koordinator Siaga Bencana Kota Parepare, Andi Erwin Pallawarukka mengakui jika sejumlah bantuan makanan itu rusak karena terkena air hujan yang disebabkan atap gudang penyimpanan bantuan tersebut bocor.
“Atap Kantor BPBD Parepare memang ada yang bocor, jadi air hujan masuk,” terang Erwin saat ditemui di ruang kerjanya di Kantor Walikota Parepare, Kamis, 8 November 2018 lalu.
Erwin juga menjelaskan penyaluran bantuan gempa Palu gelombang kedua rencananya baru akan dilakukan pada 23 November mendatang.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Parepare telah menyalurkan bantuan gelombang pertama untuk korban gempa Palu, Sigi, dan Donggala yang dilepas langsung oleh Walikota Parepare, Taufan Pawe. Selain itu, pemerintah kota juga membebaskan biaya perawatan korban gempa palu yang berobat di Rumah Sakit Andi Makkasau. (amr/alf)