PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Sukses mulia itu merupakan impian sebagian orang. Termasuk dalam hal kelulusan di dunia pendidikan hingga mendapatkan pekerjaan. Untuk mewujudkan itu, bukan hal gampang. Butuh usaha, doa kemudian bertawakkal kepada Allah Subhana Wataala.
Tengoklah perjuangan Muhammad Syahril R. Pemuda 21 tahun, Kelahiran Polmas, 18 Oktober 1997 ini dinobatkan sebagai wisudawan terbaik pertama di Universitas Muhammadiyah (UM) Parepare, Kamis 15 November 2018. IPK-nya 4,0. Mahasiswa program studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan UM Parepare ini menyelesaikan studi 3 tahun 11 bulan 4 hari.
Kabar baiknya lagi, setelah lulus, Syahril sudah diterima bekerja di salah satu perusahaan asing asal Korea Selatan (Korsel). Perusahaan tersebut bergerak di bidang makanan ternak.
Sulung dari tiga bersaudara pasangan Muhammad Ramli dan Mardiyah ini tinggal di Jalan Jenderal Sudirman, Poros Parepare-Sidrap, Lingkungan Datae, Kelurahan Lawawoi , Kecamatan Watangpulu, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.
Sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Sidrap, Syahril sudah bercita-cita menjadi pebisnis. Hal itu yang kemudian mendorong Syahril berusaha mewujudkan impian tersebut.
Selain memiliki cita-cita dan impian yang tinggi, Syahril senang memelihara hewan. Sejak kecil, kecintaannya terhadap hewan, membuatnya memilih pendidikan yang mengarah pada budidaya hewan atau peternakan.
Dalam dunia pendidikan, Syahril tidak hanya giat dalam belajar untuk menyelesaikan pendidikannya. Ia juga aktif di beberapa organisasi seperti, OSIS, Pramuka, Karya Ilmiah Remaja serta Hizbul Wathan.
Selain itu, ia juga mahir berwirausaha. Baginya, melakukan sesuatu tidak boleh setengah-setengah, namun selalu tanamkan dalam hati untuk melakukan yang terbaik dalam kehidupan. “Motto saya Man Jadda Wajada yang artinya barang siapa bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil,” kata Syahril kepada PIJARNEWS, Ahad 18 November 2018.
“Alhamdulillah sejak masuk SMK, sudah bisa tahu passion saya. Jadi Sekolah di SMK ambil jurusan peternakan, kemudian lanjut kuliah ambil jurusan peternakan. Sehingga semua proses belajar itu tidak terasa berat bahkan menjadi sangat menyenangkan,” ungkap Syahril.
Bagi Syahril, setiap impian harus memiliki 3 B, Berusaha, Berdoa dan Bertawakkal kepada Allah Subhana Wataala. Syahril percaya bahwa proses tidak akan menghianati hasil. Karena apa yang diterima menurut Syahril, setara dengan apa yang telah diusahakan.
Syahril mengutip penggalan ayat suci Alquran Surah Ali Imran 159, “kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”
Dalam mengawali usahanya, Syahril mengandalkan passion atau keahliannya. Ia mencoba beternak tikus putih karena kerap dijadikan percobaan oleh mahasiswa Kedokteran, Farmasi dan mahasiswa Jurusan Exacta lainnya.
Syahril mengatakan, tikus putih tersebut sudah dikirim ke beberapa kampus di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara seperti Universitas Hasanuddin Makassar, Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, YAPMA Makassar, Unhalu Kendari, STIFA Palu dan Kampus Universitas Muhammadiyah (UM) Parepare sendiri.
Awalnya, Syahril beternak tikus putih hanya sebagai makanan hewan peliharaannya seperti elang, burung hantu, biawak, ular dan reptil lainnya. Berawal dari situ, lanjut Syahril, ada mahasiswa yang menawarkan untuk membeli tikus peliharaannya untuk dijadikan hewan percobaan. “Nah dari situlah sehingga saya berinisiatif untuk mencoba pelihara lebih banyak lagi hingga sekarang,” kata Syahril.
Dalam menjalankan usahanya, Ia tidak pernah mengabaikan beberapa hal yang menjadi prioritasnya seperti belajar dan cepat menyelesaikan studinya hingga tetap aktif berorganisasi. Tak heran, jika Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah (UM) Parepare menobatkan Syahril sebagai wisudawan pertama terbaik 2018.
Dekan Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan UM Parepare, DR Irmayani SP, MSi mengatakan, Syahril memang pantas menjadi mahasiswa terbaik pertama di Universitas Muhammadiyah Parepare. Menurutnya, selama ini, selain sebagai mahasiswa, Syahril sudah menjadi asisten dosen di Bagian Laboratorium. “Jadi reputasinya dalam keilmuan Peternakan tidak diragukan lagi. Attitude-nya juga bagus. Selain itu, nilai Al-Islam Kemuhammadiyaannya juga baik,” ujar Irmayani kepada PIJARNEWS, Ahad 18 November 2018.
Irmayani menyarankan kepada Syahril untuk tidak langsung menerima tawaran untuk bekerja. Tetapi, sambung Irmayani, Syahril diharapkan bisa melanjutkan studi ke luar negeri menggunakan beasiswa di Universitas Sains Malaysia (UMS). Sebab saat ini, UM Parepare telah bekerjasama dengan UMS.
“Selain UMS, bisa juga memilih perguruan tinggi lainnya di dalam dan luar negeri. Tapi harus memperdalam dulu pengetahuan bahasa Inggrisnya. Saya menyarankan untuk kursus Bahasa Inggris di Kediri selama 6 bulan. Jika bahasa Inggris bagus, banyak tawaran beasiswa sekolah ke luar negeri,” saran Irmayani. (*)
Penulis : Hamdan
Editor : Alfiansyah Anwar