PAREPARE, PIJARNEWS.COM – Komisioner KPU Kota Parepare, Mursalin Muslimin mengatakan, jumlah pemilih perempuan saat ini di atas dari 50 persen. Karena itu, potensinya sangat besar.
“Seandainya perempuan berkonsolidasi secara massif, maka tentu dapat membuat sebuah gebrakan,” kata Mursalin Muslimin saat menjadi pembicara pada Forum Sosialisasi & Pendidikan Politik Perempuan di Gedung Aisyiyah, Kota Parepare, Ahad 9 Desember 2018.
Mursalin menambahkan, menjelang Pemilu 2019 mendatang, perempuan diajak untuk dapat berpartisipasi aktif. Baik dalam menggunakan hak pilihnya, juga dalam pengawasan proses demokrasi. Tak hanya itu, lanjut Mursalin, kaum perempuan juga diharapkan mampu menjadi pemilih yang cerdas.
Kegiatan sosialisasi tersebut digelar Nasyiatul Aisyiyah bersama Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan organisasi yang tergabung dalam Forum Silaturahim Aktivis Mahasiswi (FSAM) Parepare terdiri dari IMMawati-IMM, Kohati-HmI, dan Kopri-PMII.
Selain Mursalin Muslimin, Komisioner KPU Parepare menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut, hadir pula Nur Islah, Komisoner Bawaslu dan Andi Nhilawati Ridha, Direktur Yayasan People Care.
Sebagai aktivis perempuan, Andi Nhilawati mengatakan, perempuan sangat penting untuk melibatkan diri dalam demokrasi. Baik sebagai pemilih maupun pencalonan. Diharapkan, ke depan para peserta yang dominan aktivis dapat mempersiapkan dirinya untuk terjun dalam dunia perpolitikan. “Ini untuk memenuhi hak-hak perempuan. Sebab yang paling mengerti perempuan adalah perempuan itu sendiri,” ujar Andi Nila—sapaan akrab Andi Nhilawati.
Sementara itu, lewat forum tersebut Nur Islah, Anggota Bawaslu Parepare mengajak peserta untuk sama-sama mengawasi praktik-praktik money politik.
Nur Islah mengajak agar para kaum perempuan untuk dapat berpartisipasi aktif dalam pemilu 2019. Baik dalam menggunakan hak pilihnya, juga dalam pengawasan proses demokrasi. “Semoga perempuan mampu menjadi pemilih yang cerdas,” tandas Nur Islah. (rilis imm/alf)