BARRU, PIJARNEWS.COM — Peristiwa angin kencang yang merusak sedikitnya 15 unit rumah di Dusun Kampung Baru, Kelurahan Palanro, Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru pada Kamis siang (17/3/2019) kemarin, masih menyisahkan perasaan trauma dan sedih bagi warga.
Perasaan sedih ini juga turut dirasakan oleh Fatima, salah seorang murid Sekolah Dasar (SD) Negeri Palanro, Barru, yang kini duduk di bangku kelas IV.
Bagimana tidak, selain atap rumahnya rusak berat akibat terbawa angin kencang, sejumlah perlengkapan sekolahnya pun seperti buku tulis dan buku pelajaran lain miliknya, juga ikut rusak karena terkena hujan yang disertai angin kencang itu.
Saat ditemui Pijarnews, Jumat (18/3/2019), sangat nampak dari raut wajah Fatima bahwa ia sangat sedih, sepulang dari sekolah, Fatima sedang mencoba mengeringkan buku tematik yang ia pinjam dari sekolah yang rusak karena basah.
Fatima mengaku, jika buku itu rusak maka sesuai aturan yang belaku, dirinya harus menganti buku yang ia pinjam.
“Banyak buku saya yang rusak akibat terkena hujan, karena atap seng rumah kami terbang semua. Buku pinjaman tematik dari sekolah juga basah, saya takut tidak bisa mengganti karena diancam 200 ribu dari sekolah jika buku itu rusak,” ungkapnya dengan raut wajah sedih.
Sutra, Ibu kandung Fatima berharap, agar pihak sekolah mau mengerti dengan kondisi yang tentu tak diinginkannya terjadi. Selain itu, ia juga berharap kepada pemerintah daerah setempat, agar memberinya bantuan material bangunan berupa atap seng serta perlengkapan sekolah putrinya yang rusak akibat peristiwa bencana angin kencang itu.
“Saat kejadian itu, saya di ruang tamu lagi menyuapi keponakan saya berumur 3 tahun. Tiba-tiba atap rumah saya terbang. Beruntung keponakan saya saat itu, tidak dalam posisi di ayunannya. Sebab saat angin kencang itu datang, ayunan ponakan saya juga ikut tersapu derasnya terjangan angin bersama atap rumah,”ungkapnya.
Reporter: Syamsuddin
Editor: Abdillah.Ms