MAKASSAR, PIJARNEWS.COM – Tak bisa dipungkiri, kebanyakan dari manusia menginginkan menjadi seorang yang kaya. Bahkan tak sedikit manusia yang hidup dan menjalani kehidupan dengan hanya berorientasi materi. Dan terkadang, jika sesuatu hal yang dicita-citakan itu tidak tercapai, banyak yang mengatakan bahwa Allah tidak adil. Olehnya itu Yayasan Daarul Qur’an Wisatahati kembali menggelar Majelis Dhuha Wisatahati (MDW) dengan tema ‘Menutup Pintu Kemiskinan’ di Kantor Wisatahati Sulsel, Jalan Hertasning No 71, Sabtu, (25/3/2017).
Di awal tausiyah, Kepala Divisi Pendidikan dan Rumah Tahfidz Wisatahati Sulsel, Muh Ilyas Nawawi membagi kemiskinan ke dalam tiga kategori. Yaitu Miskin Iman, Miskin Ilmu, dan Miskin Harta. “Jika kita miskin iman, kita harus memperbanyak berdzikir dan mengingat Allah SWT. Miskin ilmu, tentunya harus belajar, dan untuk belajar sekarang hanya orang yang malas yang tidak bisa menambah ilmunya. Sedangkan untuk Miskin Harta, ini yang banyak dipertanyakan oleh kita semua,” rincinya.
Magister Agama Universitas Muslim Indonesia (UMI) itu membagikan kiat-kiat untuk membuka pintu rezeki. Ia pun mengutip amalan dari kitab Bulugul Maram. Menurutnya, dalam kitab tersebut tertuang sembilan amalan untuk membuka pintu rezeki. Diantaranya, memperbanyak istighfar, membaca surah Al-Ikhlas setiap keluar rumah, jawab kalimat adzan, berprilaku hemat, memakan makanan yang biasa tercecer, setiap malam baca surah Al-Bayyinah, baca Surah Al-Wakiyah setiap pagi, menjaga wudhu, dan lapang dalam memberi.
Pada majelis yang didahului dengan salat dhuha secara bersama-sama ini, Ustadz Ilyas pun menjelaskan satu persatu kesembilan amalan tersebut. Ia menyakini bahwasanya jika kesemua amalan tersebut dijalani dengan rutin, maka pintu rezeki akan terbuka. Ia juga menegaskan bahwa setiap manusia harus meyakini bahwa rezeki itu adalah jaminan Allah.
“Rezeki itu jaminan Allah, bukan jaminan Manusia. Rezeki itu datang bukan karena kita bekerja, tapi karena Allah yang beri. Kerja itu cuma ikhtiar kita untuk menjemput rezeki dari Allah SWT. Namun jangan malas menjemput rezeki,” tegasnya.
Di akhir ceramahnya, ia pun menyakinkan kepada jemaah MDW yang notabene adalah donatur tetap Wisatahati Sulsel untuk sesekali tidak menyalahkan Allah SWT. Karena ia mengatakan bahwa tidak bisa dipungkiri banyaknya manusia yang mengatakan Allah tidak adil.
“Rencana Allah lebih baik dari rencana manusia, terkadang apa yang kita anggap baik, itu buruk di hadapan Allah. Dan apa yang kita anggap buruk, justru itu yang baik menurut sang Khalik. Jadi, tetap positif thinking,” tutupnya. (rls/ris)