SIDRAP, PIJARNEWS.COM — Kemajuan Informasi dan Tekhnologi (IT) dewasa ini tidak membuat desa harus ketinggalan zaman. Tengok saja, aktivitas pelayanan publik berbasis IT di 11 desa di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Inovasi ini dicetuskan Civitas Akademik Universitas Muhammadiyah Sidenreng (UMS) Rappang. Warga di 11 desa dari 106 desa di Kabupaten Sidrap kini telah memanfaatkan teknologi informasi tersebut.
Bila ada warga yang hendak membuat surat keterangan seperti surat keterangan penduduk, warga cukup datang ke kantor desa atau menghubungi petugas desa untuk dibuatkan surat keterangan tersebut.
Dalam waktu sekejap, surat keterangan tersebut bisa diperoleh tanpa menunggu berlama-lama atau antre.
Hal ini terjadi, lantaran 11 desa di Sidrap tersebut sudah mendapat software pembuatan seluruh adminstrasi persuratan. Diantaranya Desa Belawae dan Desa Lagading, Kecamatan Pitu Riase, Sidrap. Wilayah ini berada di Pegunungan Sidrap.
Bukan hanya itu, pemerintah desa juga sudah memiliki website khusus untuk memudahkan pelayanan publik dengan menggunakan smartphone.
![](https://www.pijarnews.com/wp-content/uploads/2019/06/ums-rappang4-300x218.png)
Jika kebetulan kepala desa atau sekretaris desa tak berada di kantor, maka aplikasi ini sangat bermanfaat. Caranya petugas desa mengirimkan surat keterangan tersebut ke kepala desa atau sekretaris desa untuk dibaca lalu ditandatangani secara elektronik. Setelah itu, kepala desa atau sekretaris desa kembali mengirim surat yang sudah diteken melalui email ke petugas desa. Selanjutnya diprint lalu diberikan kepada warga. Aplikasi ini tentu memudahkan warga dalam mengurus adminstrasi layanan publik.
Rektor UMS Rappang, Dr Jamaluddin Ahmad mengatakan, selain layanan publik berbasis informasi teknologi, website desa juga menampilkan potensi desa termasuk jumlah warga dengan berbagai latar belakang profesi serta penghasilan. Sehingga pemerintah desa bisa lebih mudah mengajukan pemberdayaan masyarakat melalui Musrembang.
“Selain itu, mahasiswa yang magang sebagai pengganti KKN juga membuatkan vidio pendek profil desa termasuk potensi sumber daya alamnya. Diantaranya sektor perkebunan dan potensi wisata air terjun,” ujar Jamaluddin Ahmad kepada PIJARNEWS saat ditemui di ruang kerjanya, Senin 17 Juni 2019.
Jamaluddin mengatakan, pendataan dari rumah ke rumah ini dilakukan oleh mahasiswa UMS selama berbulan-bulan di desa. Para mahasiswa tersebut umumnya magang sebagai pengganti Kuliah Kerja Nyata (KKN).
“Jadi mahasiswa UMS Rappang yang magang bukan sekadar datang mengecat kantor desa atau layanan publik lainnya, tapi sudah melakukan langkah riil kepada Pemerintah Desa dan warganya. Salah satunya mendata jumlah warga miskin di desa tersebut,” kata Jamaluddin.
Aplikasi layanan publik karya UMS Rappang ini kemudian disampaikan ke Pemerintah Kabupaten Sidrap.
Wakil Bupati Sidrap, Mahmud Yusuf bersama Sekretaris Kabupaten, Sudirman Bungi yang menerima kunjungan silaturahmi civitas akademik UMS Rappang merespon baik kerja nyata pengabdian masyarakat dari UMS Rappang.
“Karena itu, dalam waktu dekat, Pemkab Sidrap bersama UMS Rappang akan menandatangani kerjasama layanan publik berbasis informasi teknologi di jajaran Pemkab Sidrap,” ujar Mahmud.
Menurut Mahmud, layanan ini efisien dan efektif dalam mendukung program-program pemerintah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain mendampingi 11 desa di Sidrap, UMS Rappang juga kini mendampingi satu desa di Kabupaten Enrekang terkait layanan public berbasis IT. (*)
Penulis : Alfiansyah Anwar