SIDRAP, PIJARNEWS.COM — Bupati Sidenreng Rappang, H Dollah Mando menghadiri panen raya pada demplot pupuk nonsubsidi PT Pupuk Kaltim kerjasama dengan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKPP) Kabupaten Sidrap, Senin (5/8/2019).
Lokasi demplot (demontration plot) atau lahan percontohan itu terletak di belakang BPP Sereang, Kecamatan Maritengngae. Luas demplot 1,5 hektar, menggunakan varietas Inpari-42 dan dikelola oleh Kelompok Tani Serayu I.
Panen raya dihadiri Kasdim 1420 Mayor Inf Sudirman SS, Kadis PKPP Sidrap, H Azis Damis, Kepala Loka Penelitian (Lolit) Tungro Lanrang, Fauziah Tamrin Ladja, Perwakilan PT Pupuk Kaltim, Rangga Putra.
Tampak pula unsur KTNA, Gapoktan, kelompok tani, penyuluh dan para Kepala BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) se-Kabupaten Sidrap.
Berdasar perhitungan hasil ubinan, produksi padi diperkirakan sekitar 10 ton per hektar. “Sebenarnya itu belum optimal, bisa mencapai 13 ton per hektar seandainya tidak ada kendala penyakit kresek,” ungkap Rangga Putra, perwakilan PT Pupuk Kaltim.
“Meskipun biaya awal lebih tinggi sekitar Rp4,1 juta dibanding pupuk bersubsidi sekitar Rp1,7 juta, namun hasil yang diraih bisa mencapai Rp40 juta berbanding Rp24 juta menggunakan pupuk bersubsidi,” papar Rangga.
Namun Rangga mengingatkan, bukan berarti kualitas pupuk bersubsidi rendah apalagi jelek. “Pupuk bersubsidi baik, namun ada yang lebih baik karena pupuk nonsubsidi kandungannya lebih spesifik,” sebutnya.
Sementara Bupati Sidrap, H Dollah Mando berharap masyarakat memahami keberadaan pupuk nonsubsidi. “Jangan ada yang bertanya kenapa beda harganya. Hasil bagus karena harganya juga bagus,” lontar Dollah.
Dollah berharap para petani dapat menganalisa antara penggunaan pupuk subsidi dan nonsubsidi ini. “Makanya diadakan demplot ini agar menjadi cerminan penggunaan pupuk nonsubsidi bagi masyarakat,” ujar Dollah. (rls/alf)