PAREPARE, PIJARNEWS.COM – Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) tahun 2019 di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare mengangkat beberapa materi.
Salah satunya, “Ancaman Integrasi Bangsa, Bahaya Narkoba dan Korupsi”. Materi ini dibawakan Komandan Rayon Militer (Danramil) 1405/Soreang Parepare, Kapten (Inf) Abdul Sadar saat menjadi pembicara dihadapan 1.800-an mahasiswa baru (Maba) di Auditorium IAIN Parepare, Rabu (28/8/2019) lalu.
Awalnya, ribuan peserta PBAK ini diperlihatkan gambar berbagai macam bentuk narkoba seperti ganja, sabu, ekstasi, heroin dan sejumlah bentuk narkoba lainnnya. Hanya saja, kata Abdul Sadar, jenis narkoba yang sering didapati atau lebih dominan digunakan para pecandu narkoba, ialah narkoba jenis sabu.
“Narkoba adalah masalah serius yang mengerogoti bangsa, khususnya untuk generasi muda. Kita tahu bahwa masa depan bangsa ada di tangan generasi muda. Jika generasi muda sudah terkotori oleh narkoba, lalu bagaimana nasib bangsa ini selanjutnya,” ujar Abdul Sadar.
Menurut Sadar, beberapa faktor bisa menjerumuskan generasi muda saat ini untuk menggunakan barang haram itu. Salah satunya ialah pergaulan bebas.
Sadar mengatakan, memilih teman yang salah merupakan awal dari keburukan. “Jika remaja memiliki teman yang buruk, maka ia akan terjerat dalam jaring-jaring keburukan mereka,” kata Sadar.
Untuk menyelamatkan generasi muda Indonesia, lanjut Sadar, maka narkoba harus menjadi musuh utama kita. “Kita harus persiapkan diri untuk sama-sama melawan musuh tersebut,” ungkap Sadar.
Salah satu cara untuk menangkal bahaya narkoba, lanjut Sadar, yakni taat beragama. “Mahasiswa perlu diberi benteng pertahanan untuk bisa menolak segala bujuk rayu dari narkoba tersebut,” tutur Sadar seperti dikutip dari laman iain.ac.id.
Untuk itu, lanjut Sadar, ancaman narkoba harus ditangani secara intensif dengan mengoptimalkan seluruh komponen. “Terutama unsur pemerintah dan lembaga negara,” kunci Sadar. (*)
Penulis : Arnie, Mahasiswi PPL IAIN Parepare