PAREPARE, PIJARNEWS.COM–Tim penjinak bom atau jibom dan Tim Laboratorium Forensik Polda Sulsel telah selesai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Kejaksaan Negeri Kota Parepare. Olah TKP dilakukan setelah
terjadinya ledakan keras di halaman belakang Kantor Kejari Parepare, Selasa siang (19/11/2019).
Penyisiran lokasi ledakan keras di halaman belakang Kantor Kejaksaan Negeri Parepare, Sulawesi Selatan telah berakhir pada Rabu siang, (20/11/2019). Tim penjinak bom atau jibom dan Tim Laboratorium dan Forensik Polda Sulsel telah menyelesaikan tugasnya menyisir lokasi ledakan. Sejumlah barang bukti dikumpulkan untuk
memastikan penyebab terjadinya ledakan keras hingga ratusan meter.
Ledakan yang memecahkan kaca jendela dan merusak plafon rumah Dinas Kejari ini sempat menghebohkan warga sekitar lokasi.
Komandan Satuan Brimob Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel Komisaris Besar Polisi, Muhammad Anis Prasetio
Santoso mengatakan, tim telah melakukan sterilisasi lokasi dan mengecek apa penyebab kejadian ledakan
hebat tersebut, namun hasilnya telah diserahkan ke Kepala Polisi Resort Parepare, Ajun Komisaris Besar
Polisi Budi Susanto. Anis belum bisa memberikan keterangan detail penyebab ledakan keras tersebut.
Saat ditanya apakah ada barang bukti serpihan detonator bom ikan yang disita dari lokasi ledakan, Anis
hanya menjawab barang bukti semua sudah dikumpulkan. Begitu pula saat ditanya mengenai apakah barang
bukti detonator yang telah dikubur sebanyak 150 dos atau 15 ribu biji sudah dievakuasi, anis mengatakan
sudah aman.
Lokasi ledakan sendiri merupakan tempat penimbunan dan pemusnahan sejumlah barang bukti. Tahun 2015
lalu, Kejari Parepare memusnahkan 15 ribu biji detonator dengan cara dicor kemudian dikubur.
Pada September 2019 lalu, petugas Kejari kembali menimbun 490 detonator, hanya saja belum
diketahui apakah detonator yang telah dikubur tersebut yang meledak ataukah ada sisa-sisa detonator
yang belum dikubur kemudian meledak. Sebab, informasi yang dikemukakan Kepala Kejari Parepare, Amir Syarifuddin mengatakan, sebelum terjadi ledakan ada petugas kebersihan membakar sampah
di areal halaman belakang rumah dinas kejari. (*)
Reporter: Alfiansyah Anwar
Editor: Dian Muhtadiah Hamna