PINRANG, PIJARNEWS.COM — Ironi pendidikan masih saja terus terjadi di Kabupaten Pinrang. Di Kampung Lampa Toa, Kecamatan Duampanua, anak-anak terpaksa putus sekolah akibat SD mereka rusak berat dan tidak ada satupun guru.
Bertambah miris, kondisi itu sudah lima tahun terjadi. Pantauan PIJAR, SD itu kini berupa papan lapuk dan puing-puing. Ruang kelasnya hanya tersisa papan tulis. Meja dan bangku sebagian besar sudah rusak, dan ditumbuhi semak belukar. “Dulu ini kelas jauh,” kata warga, Nur.
Sekolah itu tidak berfungsi lagi sejak gurunya tidak ada. Sejak saat itu, anak anak harus turun ke kota kecamatan untuk bersekolah. Jaraknya bukan main, mencapai empat jam berjalan kaki dari gunung ke kota. “Sebagian terpaksa putus sekolah,” ucapnya.
Bukan tanpa alasan, selain jarak SD terdekat yang sangat jauh dan melelahkan ditempuh, juga karena faktor biaya. Orangtua siswa mesti sewa rumah atau menitp anaknya tinggal dirumah kerabat mereka. “Kalau bisa sekolah kami diperbaiki lagi, agar bocah bocah disini bisa kembali sekolah,” tandasnya. (fzn/ris)