PINRANG, PIJARNEWS.COM —Akses jalan menuju Dusun Tandro, Desa Bababinanga, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, Sulsel, sempit dan sulit dilalui. Warga yang melintas hanya bisa naik sepeda motor. Itupun harus ekstra hati-hati karena lebar jalan hanya sekira 1,5 meter.
Abdi Alif, warga yang sempat melintas mengeluhkan jalan tersebut. Bagaimana tidak, jalan yang menghubungkan Desa Paria dengan Dusun Tandro itu melalui hamparan empang.
“Jalannya sangat ngeri, karena di sebelah kanan dan kiri adalah empang, jadi kalau hilang keseimbangan bisa terus ke empang,” ungkap Abdi.
Ryan, warga setempat juga mengeluhkan hal itu, sebab menghambat interaksi warga Dusun Tandro ke ibukota kecamatan.
Ia mengungkapkan, masyarakat yang menggantungkan hidupnya sebagai nelayan kadang kesulitan menjual hasil tangkapannya ke kota.
“Jadi pembeli ikan masuk pakai motor dan kita hanya bisa menunggu di kampung,” ungkap Ryan.
Kondisi jalan saat hujan, kata Ryan, lebih parah lagi karena jalan sempit itu berubah menjadi jalan yang berlumpur.
Pantau PIJARNEWS menyebutkan, sejumlah jembatan yang menjadi penghubung jalan lainnya juga sudah mulai rusak dan berlubang.
PIJARNEWS sempat berkunjung ke dusun tersebut saat ikut berpartisipasi dalam penanaman mangrove di pesisir pantai. Kegiatan tersebut diprakarsai World Wide Fund (WWF) bersama ratusan muda-mudi berbagai komunitas.
Dikutip dari wikipedia, World Wide Fund adalah sebuah organisasi non-pemerintah internasional yang menangani masalah-masalah tentang konservasi, penelitian dan restorasi lingkungan.
Hingga kini, PJARNEWS berupaya mengkonfirmasi pemerintah kecamatan dan Dinas Pekerjaan Umum Pinrang mengenai kondisi jalan tanah yang sempit menuju Dusun Tandro.(*)
Reporter : Sucipto Al-Muhaimin
Editor : Alfiansyah Anwar