PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Pertanyaan kalangan guru dan pegiat antikorupsi di Parepare, terkait penggunaan dana BOS untuk berpartisipasi pada acara Lovely Habibie Ainun, masih belum mendapat jawaban pasti. Meski sudah berada diruang kerjanya, Kadis Pendidikan Anwar Saad menolak permintaan wawancara.
“Bapak tidak bisa ditemui. Pak Kadis lagi subuk tandatangani berkas kenaikan pangkat,” kata salah satu pegawai yang menemui PIJAR didepan ruang kerja Kadis, Selasa 16/5.
Sehari sebelumnya, alasan berbeda disampaikan sejumlah staf saat PIJAR hendak mengkonfirmasi masalah tersebut. “Semua pejabat berwenang sedang rapat diruang pola,” demikian penjelasan pegawai.
Kasus ini mencuat, usai kalangan guru membicarakan mengenai pembayaran saat berpartisipasi pada Lovely Habibie Ainun, beberapa waktu lalu. Sejumlah guru mengaku, sekolah mereka dimintai kontribusi. Jumlahnya bervariasi dalam 4-5 sekolah per gugus. Ada yang membayar Rp500 ribu, Rp800 ribu, hingga Rp1,5 juta per sekolah. (mul/ris)
baca juga: http://pijarnews.com/yang-tersisa-dari-lovely-habibie-ainun-tiap-sekolah-dimintai-kontribusi-rp15-juta/