PAREPARE, PIJARNEWS.COM – Istri imigran Iran berinisial MA (41) yang kabur saat Ruang Detensi Imigrasi Parepare terbakar pada Jumat (28/5/21), mengaku mendapat pesan ancaman.
Isi pesan ancaman yang diterima MA melalui pesan WhatsApp dikirim dari nomor yang tidak dikenal. Isinya sebagai berikut.
Pilihan terbaik untuk Ramin Poor Bihamta adalah menyerahkan diri agar tidak dikejar-kejar petugas dan mungkin akan dilumpuhkan kemudian dipenjara selama 7 tahun karena telah melarikan diri setelah merusak bangunan/barang milik negara.
Isteri dan atau keluarga isteri dan atau saudara dan atau teman Ramin Poor Bihamta yg melindunginya akan dilumpuhkan petugas dan dituntut hukuman penjara juga.
Segeralah menyerah dari pada dilumpuhkan sampai benar-benar lumpuh dan menderita
“Saya tidak tahu siapa yang kirim itu. Karena nomor baru. Makanya saya jawab saja, kalau ada silahkan datang ke kediaman saya,” jelas MA saat ditemui di rumahnya, di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Sabtu, (29/5/21).
Kasi Intelejen dan Penindakan Imigrasi Kota Parepare, Andi Brian Hermawan saat dikonfirmasi soal pesan ancaman itu mengatakan tidak mengetahui.
“Kami tidak tahu. Silahkan hubungi saja nomornya langsung,” kata Andi Brian.
Kini, Imigran Iran itu sudah diamankan kembali oleh Imigrasi Parepare. Imigran Iran itu diamankan di Pangkep usai melarikan diri saat Ruang Detensi Imigrasi tempatnya ditahan terbakar.
Saat diamankan, petugas turut menyita sejumlah uang, asesoris dan obat-obatan di dalam tas milik Imigran Iran yang melarikan diri itu. Menurut pengakuannya, obat tersebut untuk menenangkan jiwa. Ia juga diamankan bersama satu orang lagi Imigran Iran.(*)
Reporter : Mulyadi Ma’ruf.
Editor: Misbah Sabaruddin