PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Pandemi Covid-19 adalah suatu kasus penyebaran Virus Korona secara massif dan meluas serta mematikan. Virus ini tergolong “cerdas”. Ia kreatif karena mampu bermanuver sehingga memunculkan varian baru. Virus ini bisa timbul tenggelam di satu tempat atau di tempat lain secara silih berganti, tanpa terduga. Ia bisa menghilang sesaat tetapi secara tiba-tiba bisa muncul kembali menyerang dan memapar secara sangat dahsyat.
Penyebaran Virus korona yang ditetapkan sebagai penyebaran yang berlevel pandemi ini membuat tatanan kehidupan dunia lokal maupun global porak poranda. Bukan hanya akibat langsung yang ditimbulkannya, tetapi akibat tidak langsungnya pun sangat merepotkan dunia. Efeknya mengintervensi semua aktivitas pada semua aspek kehidupan manusia. Ia mengguncang seluruh sendi-sendi kehidupan dengan sangat hebat. Oleh karena itu Pandemi Covid-19 ini dikatakan sebagai pembawa efek domino.
Pandemi Covid-19 ini sesungguhnya bersisi dua, di samping membawa malapetaka bagi kemanusiaan tetapi juga membawa sebuah kondisi yang menciptakan momentum lahirnya banyak sekali kreativitas di berbagai sektor dan bidang kehidupan. Pada satu sisi pandemi datang menghantam kehidupan material dan mental spiritual hingga sempoyongan, tetapi pada sisi lain memperlihatkan banyak loncatan-loncatan berpikir dan beraksi dari berbagai elemen masyarakat.
Oleh karena itu seyogyanya tidak adil jika pandemi ini hanya didudukaan sebagai terdakwah dalam pengadilan nalar dan kesadaran, tetapi juga harus diapresiasi kemampuannya memaksa manusia mengeluarkan potensi tersembunyi yang dimiliki oleh banyak kalangan baik secara individual maupun sosial.
Di tengah kondisi seperti itu penyikapan elemen masyarakat sangat variatif dan fluktuatif. Ada yang menyikapinya dengan sinis, ada yang menyikapinya dengan tulus, dan ada yang menyikapinya dengan keraguan. Penyikapan masyarakat terhadap pandemi Covid-19 dengan segala efeknya sangat bergantung pada asupan yang diterimanya baik sebelum pandemi ini hadir maupun setelah mewabah. Asupan yang dimaksud adalah apa yang diijeksi melalui pendidikan yang merupakan modal dalam wujud kondisi intelektual dan mental-spiritual yang kokoh dan kuat serta fungsional.
Berikut ulasan selanjutnya..