PAREPARE, PIJARNEWS.COM —Puluhan mahasiswa IAIN Parepare melakukan aksi meminta perpanjangan masa pembayaran UKT Calon mahasiswa Baru Jalur UM-PTKIN 2021 dan Jadwal Banding UKT angkatan 2020, karena tempo pembayaran berakhir Senin (12/7/2021).
Koordinator aksi, Fadil Muhammad mengatakan aksi tersebut dilakukan karena adanya keluhan dengan batas pembayaran UKT. Fadil mengatakan sebelumnya telah dilakukan dialog dengan Warek II, namun belum ada solusi sehingga dilakukan aksi langsung di depan gedung Rektorat IAIN Parepare.
Fadil Muhammad mengatakan para peserta aksi ingin bertemu dengan Rektor langsung, mengingat rektor merupakan pemangku kebijakan, sementara Warektor III dinilainya tidak bisa mengambil kebijakan
Meski begitu, para peserta aksi juga menuntut agar Warek III menyampaikan aspirasi aliansi mahasiswa ke Rektor IAIN Parepare yang menuntut perpanjangan pembayaran UKT minimal satu minggu, dan juga segera merealisasikan jadwal banding UKT mahasiswa angkatan 2020.
Fadil mengatakan jika dalam tiga hari kedepan belum ada kepastian, para peserta aksi yang tergabung
dalam aliansi mahasiswa tersebut tidak menutup kemungkinan akan kembali menggelar aksi unjuk rasa yang sama.
Sementara soal perpanjangan sampai tanggal 14 Fadil menilai itu terlalu singkat, Fadil mencontohkan kampus Diponegoro yang memperpanjag waktunya sampai 30 Juli. “Mengapa kampus IAIN Parepare tidak bisa memberikaan perpanjang pembayaran UKT sampai 30 Juli,” terangnya.
Fadil meminta Pimpinan Kampus agar serius menindak lanjuti tuntutan mereka, jika tidak peserta aksi mengancam akan mogok membayar membayar UKT atau mogok bayar UKT sebelum banding itu ditunaikan.
Menanggapi tuntutan mahasiswa, Wakil Rektor (Warek III) Bidang Kemahasiswaan IAIN Parepare, Muhammad Saleh merespon baik.
“Pimpinan kampus sangat merespon baik apa yang dilakukan oleh adik-adik mahasiswa, karena mereka juga beretika dalam menyampaikan aspirasi,” kata Muhammad Saleh saat menemui langsung para peserta aksi.
Warek III menjelaskan, jadwal pembayaran UKT masing-masing punya 3 jalur penerimaan.
“Kita sudah bisa menghitung berapa kuota terpenuhi untuk mengisi jalur yang 2, dan jalur 2 itu ditutup untuk mengisi jalur 3. Penutupan jalur itu dari registrasi mereka pada saat membayar UKT,” jelasnya.
“Memang kemarin ada beberapa informasi yang beredar, saya dapat masalah itu dari sistem, pada saat ditetapkan tanggal 6 sampai tanggal 12. Informasi itu dari aduan mahasiswa yang terkendala dari sistem, ada mau membayar tapi tidak bisa, ada juga uangnya belum cukup, makanya dia minta perpanjangan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, mantan Ketua Jurusan Dakwah dan Komunikasi STAIN Parepare itu menerangkan kalau sebelumnya sudah membangun komunikasi dengan rektor terkait perpanjangan UKT tersebut.
“Setelah saya komunikasikan kemarin dan tadi pagi dengan Pak Rektor, dikatakan diperpanjang saja 3 hari ke depan. Hingga muncullah edaran itu mungkin nanti sore. Perpanjangan ini bisa saja melihat kondisi akan diperpanjang lagi karena itulah namanya kebijakan,” terang Muhammad Saleh.
Selain itu, Ia juga menuturkan perpanjangan UKT dari aspek kenapa harus diperpanjang, karena masih banyaknya yang lulus dan belum membayar, akhirnya diberi peluang. Jangan sampai yang lulus masih terkendala dengan keuangan.
“Siang tadi ini sudah 539 orang yang sudah melakukan pembayaran dari 700 lebih, berarti masih ada 200 lebih yang belum. Kemungkinan apakah besok misalnya, jam 23 sebentar malam itu ada lagi tambahan 100 nanti dilihat,” kata Muhammad Saleh.
“Dengan adanya perpanjangan 2 hari ini estimasi pimpinan dari 200 itu kemungkinan bisa membayar lagi, kemudian dilihat lagi nanti datanya, karena lebih banyak kita ambil data bahwa data realnya itu yang datang wawancara langsung,” tandasnya.(B)
Reporter : Nur Mubarak