PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Sejumlah guru mengaji di Parepare mempertanyakan insentif yang rencananya diberikan Pemkot, lewat program ‘Dana Pembinaan Guru Mengaji Peduli’. Salah satunya Adawia, nenek yang sudah 30 tahun jadi guru ngaji ini diberi voucher insentif senilai Rp700 ribu, namun belum juga bisa ditukar dengan uang cash.
Warga Lumpue itu, biasanya diwakili anaknya, Yulia untuk menukar voucher itu. Kamis 24 Mei lalu, guru ngaji diminta ke Mesjid Agung untuk menukar voucher. “Ternyata kita disuruh datang pada acara isra mi’raj. Waktu acara selesai-pun ternyata voucher ini tidak cair,” kata Yulia, Minggu 4/6.
Mereka mengaku merasa dibohongi terkait insentif itu. Dia-pun mencoba bertanya kepada panitia. “Panitia bilang, ‘besok pi (Jumat,red). Tidak adai pak wali. Pak wali-pi yang serahkan langsung’. Tapi sampai sekarang tidak ada kabar,” kata Yulia menirukan jawaban panitia.
Ketua RW 1 Tonrangeng, Kelurahan Lumpue Kecamatan Bacukiki, Sappe sangat menyayangkan kejadian yang di alami warganya. Sappe menjelaskan, di kelurahannya ada 7 guru mengaji yang mendapatkan voucher serupa.
“Sampai sekarang belum ada kejelasan dari Pemkot terkait masalah ini. Ini guru mengaji loh. Kasihan. Kami sudah pertanykan lewat media sosial, melalui radio, dan tetap tidak ada tanggapan sampai sekarang,” kritiknya. (mul/ris)