PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Mahasiswa Islam Pecinta Alam (MISPALA) Cosmosentris IAIN Parepare menyelenggarakan Webinar Nasional dengan tema; Restorasi Lingkungan Demi Kelestarian Alam.
Kegiatan tersebut dilangsungkan semalam pada pukul 20.00-23.30 WITA, Jumat (27/8/2021).
Webinar Nasional yang digelar via daring itu untuk meningkatkan rasa kesadaran yang diperuntukkan ke peserta dalam melakukan pengawalan dan pelestarian lingkungan hidup.
Webinar tersebut dihadiri Founder Gerakan Nasional Donor Pohon dan Front Pembela Hutan (GNDP dan FPH), Dr. Ari Purnomo Adi dan Staf Departemen Advokasi dan Riset Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Selatan, Muhammad Risky. Keduanya merupakan narasumber yang dipilih oleh Pengurus Harian MISPALA Cosmosentris pada kegiatan tersebut.
Ketua Umum MISPALA COSMOSENTRIS IAIN Parepare, Muslimin Resi mengungkapkan rasa terima kasih kepada nara sumber, Pembina Harian Lembaga, jajaran dewan senior dan peserta yang sudah berpartisipasi pada kegiatan tersebut.
“Dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan energi positif kepada masyarakat khususnya peserta yang ikut dalam menjaga dan merawat alam sesuai tema restorasi yaitu melakukan pemulihan kembali lingkungan di sekitar kita yang terlanjur rusak. Tentunya kita mulai dari diri kita, keluarga, lingkungan kita hingga ke seluruh wilayah Indonesia,” ungkap Muslimin.
Founder GNDP dan FHP, Dr. Ari Purnomo Adi mengatakan sangat mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada panitia penyelenggara dan para peserta atas jalannya seminar yang begitu hidup dan dinamis.
“Pertanyaan-pertanyaan dan tanggapan dari para peserta menunjukkan betapa kepedulian para mahasiswa terhadap kelestarian lingkungan sekitarnya,” kata Ari Purnomo Adi.
Ia juga menjelaskan meskipun beberapa perjuangan dari relawan masih belum menemui hasil yang optimal, tapi harapan untuk mewujudkan lingkungan yang lebih baik masih terjaga.
“Saat ini sudah bukan saatnya single fighter dalam advokasi lingkungan, kita harus berjejaring dan bekerja sama dengan semua pihak demi tercapainya tujuan yang kita cita-citakan bersama. Semangat untuk terus belajar dan berbagi pengalaman dengan sesama relawan harus tetap dijaga. Dengan banyaknya pemuda dan mahasiswa yang menaruh perhatian dan peduli terhadap kelestarian alam, InsyaAllah masa depan lingkungan Indonesia akan lebih baik,” jelas Ari.
Sementara, Staf Depertemen Advokasi dan Riset Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Muhammad Riszky mengatakan, kegiatan diskusi semalam memberikan ruang kita untuk berdiskusi, berbagi pengalaman dan banyak informasi baru didapatkan terkait penyelamatan lingkungan hidup.
“Dan hal ini juga bisa dilihat dari antusiasme peserta yang begitu mencapai ratusan, menunjukkan kalau semangat anak muda dalam memberikan perhatian terhadap isu lingkungan hidup cukup tinggi,” kata Muhammad Reszky.
Ia juga menerangkan tentang internalisasinya di WALHI Sulsel, dan kendalanya tiap melakukan advokasi, selalu meletakkan posisinya kepada rakyat, sehingga suara-suara mereka menjadi poin utama dalam setiap kunjungan di lapangan. Untuk kendalanya terkadang di beberapa kasus sulit didapatkan masyarakat yang mau bersuara jika merasa dirugikan.
“Dengan bekal yang dimiliki milenial seperti kreatif, percaya diri, punya modal sosial menjadi keuntungan terlebih penguasaan dan akses teknologi yang baik sehingga hal-hal sederhana saja dengan membagikan postingan mengenai lingkungan. Namun yang perlu dilihat bahwa selalu mengupdate isu-isu lingkungan dan melibatkan diri dalam kegiatan-pelestarian pelestarian lingkungan hidup,” terang Reszky.
Lebih jauh ia berharap anak muda memiliki peran yang sentral dan strategis lantaran lebih dari 1/3 masyarakat Sulsel berada dalam usia 15-34 tahun. “Ada banyak ruang untuk melakukan penyelamatan lingkungan hidup, dan mari manfaatkan ruang-ruang tersebut,” tandasnya. (a)
Reporter : Nur Mubarak
Editor : Alfiansyah Anwar