PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Sekolah Tinggi Agama Islam Darud Da’wah Wal Isryad (STAI DDI) Kota Parepare resmi menutup kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2021 di Aula Pondok Pesantren DDI Ujung Lare, Jalan H. Abu Bakar Lambogo, No 53, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Minggu, (26/9/2021).
PBAK 2021 dengan menerapkan rotokol kesehatan tersebut mengusung tema; Mewujudkan Mahasiswa Intelektual yang Berkarakter dan Berkarya.
Penutupan PBAK 2021 STAI DDI Parepare ini dihadiri Ketua STAI DDI, Drs. Muh. Djunaidi, Ketua I, H. Abd. Rahman Fasih, Ketua II, Ust. Abdullah, Ketua Prodi, H. Hafidz, Sivitas Akademik STAI DDI Parepare, Ketua Panitia Panitia PBAK 2021, Muh. Nurdin, dan Jajaran Fungsionaris Lembaga Kemahasiswaan STAI DDI Parepare.
Salah satu perwakilan peserta PBAK, mahasiswi Jurusan Tarbiyah, Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), Putri Rahayu Ningsi mengaku pada kegiatan PBAK ini banyak hal baru ditemukan seperti Ilmu pengetahuan yang disajikan melalui pemateri.
“Kenapa saya mengikuti kegiatan ini, karena saya tahu masih banyak hal yang belum saya ketahui. Entah pengetahuan, teman, lingkungan kampus apalagi pengalaman mengenai dunia kemahasiswaan,” kata Putri Rahayu Ningsi.
Senada yang diungkapkan Muh. Faiz, yang merupakan peserta kegiatan tersebut. Ia mengungkapkan banyak sekali pelajaran yang bisa dipetik melalui acara PBAK ini, mengingat banyak orang yang ingin mengikuti akan tetapi tidak memiliki kesempatan.
“Saya sebagai mahasiswa baru mengikuti kegiatan PBAK ini, merasa sangat beruntung sekali karena pemateri-pematerinya juga sangat profesional dalam menyajikan materinya,” ungkap Muh. Faiz.
Sementara Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) STAI DDI Parepare, Muh. Ikhwan menerangkan kolaborasi sivitas akademik kampus STAI DDI Parepare dengan Dewan Mahasiswa (Dema) berjalan lancar dan memiliki kemajuan dari tahun sebelumnya.
“Sebelumnya ada sistem karantina selama empat hari. Di kegiatan ini hanya berlangsung selama dua hari, mengingat juga dengan kondisi hari ini yaitu pandemik Covid-19,” terang Muh. Ikhwan.
Selain itu ia juga menambahkan usai kegiatan ini akan ada evaluasi dimana seluruh peserta akan dibuatkan forum kemahasiswaan yang terangkum dalam bentuk wadah organisasi.
“Evaluasi yang dimaksud adalah tergabung dalam Lembaga Dakwah Mahasiswa (LDM), karena rata-rata peserta mahasiswa baru ini lulusan dari pesantren,” tambahnya.
Ketua Panitia PBAK STAI DDI Parepare, Muh. Nurdin menjelaskan kegiatan ini dibuat seefisien mungkin.
“Adapun muatan kegiatannya itu tentu padat, setidaknya poin terpenting di dalamnya adalah pengenalan budaya akademik kampus. Seperti apa mekanisme prosesi pengenalan kampus sebagai mahasiswa baru dan sebagainya, itu kita kenalkan ke adik-adik mahasiswa kita,” jelas Muh. Nurdin.
Poin-poin selanjutnya soal moderasi beragama dan mengenai narkoba yang di dielaborasikan oleh Kementeian Agama RI.
“Materi tentang demokrasi, narkoba dan paham radikalisme. Itu point-poin yang di berikan ke peserta kita, untuk mengetahuinya dan mampu membedakan soal polemik bangsa kita hari ini, mengingat kementerian agama RI sering menyuarakan perihal tersebut,” tambah Muh. Nurdin.
Lebih lanjut Ketua STAI DDI Parepare, Muh. Djunaidi sebelum menutup kegiatan PBAK 2021 menuturkan acara ini terlihat dari sisi kualitas pelaksaan, meningkat bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Pertama kalinya PBAK dilaksanakan berdasarakan Surat Keputusan (SK) Dirjen Pendidikan Islam tahun 2016. Jadi itu rujukannya, adapun materi yang diberikan walaupun ada sebagian direduksi akan tetapi tidak mengurangi makna. Itu sudah melalui petunjuk Dirjen Pendidikan Islam. Jadi kita kita dalam pelaksanaannya berada pada jalur sesuai regulasi yang ada,” tuturnys.
Lebih dari itu ia juga mengungkapkan bahwa STAI DDI Parepare kali ini ditantang oleh Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) untuk mengajukan permohonan rancangan pembuatan program studi yang baru.
“Saya berharap ke depannya peserta PBAK semakin bertambah dengan adanya program studi yang baru karena kopertis telah menantang STAI DDI Parepare untuk membuat pengajuan permohonan pendirian program studi baru, paling lambat tahun 2022 sudah terealisasi. Itu melalui mekanisme yang ada, program studi tambahan itu antara lain program Akuntansi Syariah dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD),” katanya. (*)
Reporter: Nur Mubarak
Editor: Dian Muhtadiah Hamna