SELAYAR, PIJARNEWS.COM–Ada tiga rekomendasi kebijakan untuk peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Kepulauan Selayar di masa pandemi dan pasca-pandemi.
Pertama, pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar perlu mengambil langkah strategis dan sistematis untuk memastikan akses internet bagi Guru dan Peserta Didik terpenuhi.
Kedua, pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar perlu mengambil praktik baik (best-practice) dan daerah Kepulauan lainnya di Indonesia mengenai optimalisasi pembelajaran dengan menggunakan TIK/Digital, dan ketiga, ketiga sinergi dan kolaborasi lintas-sektor termasuk PGRI dan Pemerintah Kabupaten Selayar diperlukan agar permasalahan di lapangan dalam pembelajaran berbasis Digital dapat dicarikan jalan keluar bersama-sama.
Hal ini disampaikan Dr. Sitti Rabiah, M.Hum., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Muslim Indonesia dalam Seminar Pendidikan dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-76 Tahun 2021 di Ruang Pola Kantor Bupati Kepulauan Selayar, Selasa (23/11/2021).
Seminar ini diselenggarakan oleh PGRI Kabupaten Kepulauan Selayar didukung oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar dan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Muslim Indonesia dengan tema “Optimalisasi Peran Serta Pendidik dalam Mewujudkan Insan yang Cerdas dan Kompetitif serta Inovatif dalam Rangka Mengembangkan Pembelajaran Berbasis Digital”.
Kaprodi PBSI FS UMI Makassar, Dr. Sitti Rabiah, M.Hum. dalam paparannya “Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan: Refleksi Peran Pendidik dalam Mewujudkan Insan yang Cerdas dan Kompetitif serta Inovatif dalam rangka Mengembangkan Pembelajaran berbasis Digital” menegaskan bahwa peran guru sangat vital di dunia pendidikan dan yang paling utama pentingnya karakter dari seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran.
“Hal yang juga perlu diperhatikan oleh guru yakni segi standar kompetensi dasar yang harusnya dipenuhi dalam proses pembelajaran.
Selanjutnya yakni materi pembelajaran serta sarana prasarana penunjang proses pembelajaran. Sangat penting bagi seorang guru untuk memiliki keterampilan dalam pemanfaatan TIK atau bidang Digital yang memungkinkan menyajikan materi pembelajaran yang menarik bagi siswa dan sekaligus dapat menumbuhkan daya inovasi bagi siswa dalam mengeksplorasi bahan ajar yang diperoleh.
Aspek lain yang perlu diperhatikan yakni Guru harus berangkat dari Niat (nawaitu) yang ikhlas agar tujuan yang akan dicapai tidak hanya berorientasi duniawai semata, namun juga bermanfaat sebagai amal jariyah.”, tegas Sitti Rabiah yang juga Sekretaris Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sulawesi Selatan.
Wakil Bupati Kepulauan Selayar, Saiful Arif dalam pemaparannya menyampaikan saat ini pemerintah daerah dituntut untuk menerapkan tata kelola yang akuntabel dan transparan, demikian juga diharapkan kepada guru di satuan pendidikan, pada semua tingkatan, terutama dalam kewenangan Pemkab.
“Ditambah lagi, secara konstitusional ada cita-cita NKRI yang terdapat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
“Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi acuan bagi pengembangan sektor pendidikan di tingkat nasional dan daerah”, ungkap Saiful Arif.
Saiful Arif menambahkan sektor pendidikan adalah sektor mendasar yang patut mendapatkan perhatian pemerintah dari tingkat daerah, provinsi hingga tingkat nasional.
Oleh karena itu, pemerintah menyambut baik seminar ini sebagai upaya meningkatkan kualitas guru yang menjadi ujung tombak dalam mendidik generasi penerus Kabupaten Kepulauan Selayar di masa mendatang.
“Hal yang patut menjadi perhatian juga adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang indikator utamanya adalah aspek pendidikan. Oleh karena itu, maka setiap kegiatan yang bernuansa pendidikan, pemerintah daerah sangat memberikan dorongan dan apresiasi. Semoga melalui seminar ini pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait di Kabupaten Kepulauan Selayar menerima rekomendasi dari peserta seminar, untuk kebijakan peningkatan kualitas pendidikan”, jelas Saiful Arif.
Achmad Zulfikar, S.IP., M.Si., M.H., Moderator Seminar dan juga Peneliti Kebijakan Publik, Pusat Riset dan Pengembangan, Perkumpulan Sarjana Hubungan Internasional Indonesia mengungkapkan bahwa paparan dari kedua narasumber sangat relevan dengan kondisi kekinian. Dimana pandemi yang saat ini sedang kita hadapi bersama memerlukan langkah-langkah strategis dan sistematis untuk mencari jalan keluar bersama, khususnya sektor pendidikan yang ikut terdampak.
“Oleh karena itu, pemerintah kabupaten Selayar perlu meninjau kembali Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Panjang bersama DPRD Kabupaten Selayar dan pemangku kepentingan terkait agar agenda-agenda pendidikan, sosial, ekonomi, politik, kebudayaan dan pariwisata dapat melejit setelah pandemi ini berangsur mereda. Mari menjadikan pandemi ini sebagai sarana introspeksi diri agar kebijakan pemerintah lebih pro rakyat dan peka terhadap aspirasi masyarakat”, ungkap Achmad Zulfikar yang juga Sekretaris Jenderal Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Pengurus Daerah Sulawesi Selatan.
Ketua Panitia Seminar Pendidikan, H. Hasruddin, S.Pd., M.M. menyatakan bahwa latar belakang dilaksanakannya kegiatan ini agar guru sebagai bagian dari proses pembelajaran dapat mengoptimalkan perannya dalam usaha pembentukan sumber daya potensial di bidang pembangunan.
“Guru sebagai salah satu unsur di bidang pendidikan harus berperan serta secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan zaman yang semakin berkembang. Dalam arti khusus bahwa setiap diri guru itu terletak tanggung jawab untuk membawa peserta didik pada suatu kedewasaan atau tahap kematangan tertentu,” ungkapnya. (rls)
Editor: Dian Muhtadiah Hamna