PAREPARE, PIJARNEWS.COM–Resimen Mahasiswa (Menwa) Satuan 709 Wolter Mongisidi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare gelar Seminar Bela Negara dan Napak Tilas (SABARA-NT) 2022 di Auditorium IAIN Parepare, Jum’at (5/8/2022).
Kegiatan yang mengangkat tema “Menyulam Jarak Tumbuh Bersama Dalam Semangat Juang Sebagai Wujud Cinta Tanah Air” itu dihadiri Wakil Rektor I Bidang Akademik Pengembangan Kelembagaan (APK) Dr. H. Saepudin, M. Pd, mewakili Rektor IAIN Parepare.
Hadir pula Dewan Senior Menwa Susilawati, M. Pd, Perwakilan BPBD Kota Parepare, SEMA-I IAIN Parepare diwakili oleh Muh. Putra Ramadan, Ketua DEMA-I IAIN Parepare diwakili oleh Muh. Fajar, organisasi kemahasiswaan lingkup IAIN Parepare.
Kegiatan tersebut dihadiri 8 Resimen Mahasiswa perguruan tinggi se-Sulawesi, diantaranya Unhas, UNM, UMI, Unibos, STIE Amkot, IAIN Palopo, IAIN Bone, IAS As’adiayh Sengkang serta SMA/Sederajat se-Kota Parepare.
Putri, Ketua Panitia dalam laporannya mengatakan, sesuai tema SABARA-NT 2022 ada kata semangat juang, itu melambangkan semangat para peserta dan sebagai wujud cinta tanah air. Kegiatan itu untuk melahirkan pemuda yang memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme.
“Waktu kegiatan dimulai 5-7 Agustus 2022 di IAIN Parepare dan Kota Parepare,” katanya.
Muhammad Gufran Komandan Menwa, dalam sambutannya mengatakan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan unggulan yang dilaksanakan setiap tahun. Pesertanya skala Sulsel.
“Rangkaian kegiatannya, pertama ada seminar, dan selanjutnya perlombaan Napak Tilas. Napak Tilas ini untuk mengenang jejak para pahlawan,” ujarnya.
DEMA-I, Muh. Fajar, Mewakili ketua Dema I Presiden Mahasiswa dalam sambutannya mengatakan, seminar bela negara yang penting adalah mempersatukan hal yang majemuk di Indonesia. Di Parepare saja ada beberapa agama, suka dan ras.
“Artinya, yang ingin diterapkan dalam seminar bela negara adalah, mempersatukannya dulu sebelum kita terpecah hanya gara-gara perbedaan tadi padahal itu sunnahtullah,” jelasnya.
Susilawati Dewan Senior Menwa dalam sambutannya mengulas sejarah sehingga dicetuskannya kegiatan SABARA-NT. Dimana tujuan utama pada saat itu adalah bagaimana mempererat silaturahmi antara anggota menwa yang ada di Sulsel khususnya.
“Tadi disampaikan bahwa, Napak Tilas ini adalah kegiatan berjalan berkilo-kilo, iya betul sekali. Saya ingat pertama kali pada tahun 2010 itu jaraknya 60 KM, jadi starnya di kampus finishnya juga di kampus,” ungkapnya.
Napak Tilas itu kata dia mengelilingi Kota Parepare, dari Soreang ke Lappade, kemudian ke bilalange masuk ke Lumpue menelusuri pantai Mattirotasi yang jaraknya sekira 60 kilo meter.
“Dan ada yang startnya jam 7 pagi finishnya jam 7 malam, bahkan ada yang finish itu sekitar jam 9 malam, seingat saya itu untuk kegiatan Napak Tilas,” ungkapnya.
Sementara itu Warek 1 Saepudin dalam sambutannya mengatakan, kegiatan tersebut sangat positif dan menjadi kontribusi menwa.
“Kaitannya adalah dalam rangka memberikan wadah kepada teman-teman mahasiswa untuk menyalurkan potensinya dalam menyalurkan hak dan kewajibannya membela negara ini, juga untuk membangun kesadaran bela negara kita,” tutup Saepudin.
Reporter : Wahyu