MAKASSAR, PIJARNEWS.COM--Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof.Jamaluddin Jompa, mendorong kebijakan pemerintah di Indonesia berbasis ilmu pengetahuan. Hal itu disampaikan dalam konferensi pers penganugerahan Doctor Honaris Causa (DR HC) kepada Dr. Bruce Michael Alberts di Gedung Baruga Andi Pangerang Pettarani Unhas Makassar, Rabu (10/8/2022).
Prof Jalamaluddin Jompa mengatakan dalam membangun daerah dan bangsa dibutuhkan sains teknologi dan inovasi yang diwujudkan dalam kebijakan berbasis pengetahuan.
“Tadi dikatakan beliau (Dr. Bruce) tadi bahwa membangun daerah dan bangsa itu butuh sains teknologi dan inovasi untuk kebijakan berbasis pengetahuan yang kuat, sehingga kita tidak salah arah,” ungkap Prof Jalamaluddin.
Oleh karena itu kata Prof. Jamaluddin, para politisi harus mendapatkan masukan dari para ilmuwan. Itu agar bisa membangun kemajuan bangsa.
“Nah ini politisi harusnya mendapatkan masuk dari ilmuwan yang tidak fested interest, sehingga kita juga bisa membangun bangsa kita seperti bangsa-bangsa yang lain yang sudah maju,” jelas Rektor Kelahiran Pinrang itu.
Ia juga menilai bahwa kebanyakan publik tidak mengerti jika ilmu pengetahuan dan teknologi hilang, maka kehidupan pun ikut musnah.
“Banyak publik tidak mengerti bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi bisa hilang, kita semua bisa musnah,” ujarnya.
Menurut Guru Besar Biologi dan Ekologi Kelautan Unhas itu, pengetahuan sangat penting dalam menjalankan kehidupan sebab lewat ilmu pengetahuan manusia bisa mengetahui tanda-tanda dan rambu-rambu alam.
Seperti halnya yang dijelaskannya perihal perubahan iklim, ia mengatakan orang tidak akan tahu perubahan iklim jika tidak ada ilmu pengetahuan, akibatnya perubahan iklim membuat bumi kacau balau.
“Saat ini terjadi perubahan iklim yang bisa membuat kacau balau bumi ini, karena sudah rusak panas, dan akan menjadi kacau dimana-mana, virus ini hadir itu gara-gara salah satu dipicu oleh banyak hal-hal yang diluar ambang batas, jadi sains harus ada,” terangnya.
Pentingnya pengetahuan dalam kehidupan dan kebijakan pemerintah, ia berharap agar ilmuwan dapat diapresiasi. “Karena kalau tidak ada ilmu, tidak ada negara maju tanpa ilmu pengetahuan,” ungkapnya.
Menurutnya generasi saat ini, banyak yang tidak berminat menjadi ilmuwan justru lebih banyak yang berminat jadi artis dan politisi, hal itu dikarenakan ilmuwan tidak mendapatkan banyak perhatian dan apresiasi.
“Itu harus diapresiasi, karena kalau tidak. Tidak ada anak-anak kita yang mau, mana, coba tanya anak-anak kecil adakah yang mau jadi ilmuwan, terlalu sedikit karena kenapa ? Tidak ada orang yang memberi penghargaan yang setimpal, semua mau menjadi artis, kenapa ? Lebih sering muncul di TV. Mau jadi politis mau jadi semua, karena seolah-olah mereka jauh lebih mendapat perhatian dan penghargaan,” pungkasnya.
Sementara itu ia mengaku pihaknya wajib menghargai ilmuwan. ” Kita butuh anak generasi kita. Dan kita harapkan wartawan juga bisa mengapresiasi ilmuwan, terutama ilmuwan di Indonesia,” imbuhnya. (*)
Reporter: Sucipto Al-Muhaimin
Editor: Dian Muhtadiah Hamna